SuaraSumut.id - Pola kerja (shift) yang tidak teratur menyebabkan masalah sulit tidur dan sering merasa lelah. Hal ini disebabkan oleh gangguan pada siklus tidur alami tubuh yang secara medis dikenal sebagai ritme sirkadian.
Diterbitkan laman The Sun, penelitian menunjukkan pola kerja juga dapat dikaitkan dengan masalah di kamar tidur. Jana Abelovska, pengawas apoteker di Click Pharmacy mengatakan dampak jam kerja tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda.
"Ini adalah jam internal yang mengatur pola tidur-bangun dan produksi hormon yang jika terganggu karena jam kerja yang tidak teratur, dapat berdampak pada produksi hormon seks seperti testosteron dan estrogen," katanya melansir Antara, Rabu (1/11/2023).
Bekerja dalam pola kerja terjadwal juga dapat membuat sulit untuk tidur pada waktu yang tepat, sehingga menyebabkan kekurangan tidur.
Baca Juga: Momen Haru Happy Asmara Dadakan Datang ke Pernikahan Warga
Abelovska mengatakan tidur sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, dan kekurangan tidur dapat menyebabkan kelelahan, penurunan libido, dan umumnya masalah fungsi seksual.
"Stres kronis pada tubuh, akibat kesehatan tidur yang buruk juga dapat berdampak pada kesehatan mental Anda, sehingga semakin mengurangi nafsu seksual," ujarnya.
Dr Katherine Rodriguez dari Baylor College of Medicine di Houston mengatakan penelitian menemukan pria yang bekerja shift dan menderita gangguan tidur lebih mungkin menderita disfungsi ereksi. Masalah ini terutama terjadi pada mereka yang bekerja di malam hari.
"Pria dengan gangguan tidur saat kerja shift memiliki fungsi ereksi yang lebih buruk, sedangkan pria yang bekerja shift malam memiliki fungsi ereksi yang lebih buruk," ucap Rodriguez.
Para ahli menyarankan untuk memprioritaskan tidur dengan menjadwalkan ulang aktivitas sosial dan tugas rumah tangga ketika Anda perlu tertidur.
Baca Juga: Daftar Pemain Timnas U-17 Dirilis, Bima Sakti Masih Percayakan Skuat Pada Eks Anak Asuh
Pekerja juga harus berusaha untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap 24 jam, mengembangkan jadwal tidur dan rutinitas waktu tidur, merencanakan transisi mereka ke hari libur, dan menjadikan tidur siang sebagai solusi.
Berita Terkait
-
Hindari Makanan Ini Saat Lebaran Jika Punya Kolesterol Tinggi
-
Cetak Laba Rp623 Miliar, Begini Strategi PANI Tingkatkan Daya Saing Tenaga Kerja
-
Persiapan Mudik Bareng Anak: Dokter Sarankan Ini Agar Perjalanan Lancar Tanpa Drama!
-
10 Obat Herbal Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung secara Alami
-
7 Ramuan Herbal untuk Meningkatkan Fungsi Hati Secara Alami
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Aceh Diguncang 46 Kali Gempa Susulan
-
Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Sumut Turun 68 Persen
-
Bobby Nasution Imbau Warga Berhati-hati saat Berwisata: yang Punya Anak, Diperhatikan, Dijaga
-
Lebaran at The Kaldera, BPODT Hadirkan Atraksi Wisata Seru di Danau Toba
-
Tinjau Kapal Penyeberangan di Danau Toba, Bobby Nasution Temukan Kapal Tak Miliki Izin