SuaraSumut.id - Kapal pesiar Crystal Symphony berbendera Bahama kembali berkunjung ke Kota Sabang, Aceh. Kapal tersebut membawa sebanyak 105 wisatawan mancanegara dengan 457 kru kapal.
Plt Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Marthunis mengatakan, setiap kunjungan kapal pesiar diharapkan akan menjadi tolok ukur untuk menjadikan perubahan di kawasan Sabang ke arah yang lebih baik.
"Baik dari sisi pelayanan maupun lokasi-lokasi destinasi yang akan dikunjungi (turis), sehingga ke depan Sabang dapat menjadi destinasi wisata terbaik," katanya, Jumat (17/11/2023).
Crystal Symphony merupakan kapal pesiar kelima yang singgah di pulau paling barat Indonesia itu pada 2023. Kunjungan tersebut diharapkan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.
Kapal pesiar ini bergerak dari Trincomalee menuju Sri Lanka dan Sabang. Kapal ini bersandar di Dermaga CT-3 BPKS pada Jumat (17/11) mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, sebelum kembali melanjutkan pelayaran ke Phuket, Thailand.
Crystal Symphony dibangun pada 1995, memiliki panjang 238 meter dengan bobot 51.044 GT serta lebar 30 meter, dilengkapi berbagai fasilitas. Kapal Pesiar Crystal Symphony disebut salah satu kapal pesiar yang tergolong mewah.
Marthunis menambahkan, selain memberi pendapatan bagi sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan objek-objek wisata Pulau Weh yang dikunjungi para turis, juga berdampak pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
"Kunjungan kapal pesiar di kawasan Sabang juga memberikan dampak secara langsung pada PNBP, selain BPKS sejumlah instansi vertikal lainnya juga memperoleh manfaat yang sama dari PNBP," ujarnya.
Sebelumnya, Sabang juga telah disinggahi kapal pesiar MS Nautica berbendera Marshal Island dari Phuket Thailand, dengan membawa sebanyak 477 wisatawan mancanegara dan 394 kru kapal.
Hingga akhir 2023, dijadwalkan ada tiga kapal pesiar yang akan bersandar di Pulau Weh, di antaranya kapal pesiar Azamara Journey pada (2/12), kapal pesiar Vasco Dagama pada (15/12) dan kapal pesiar Seabourn Encore pada (19/12).
Dalam hal ini, BPKS juga diperkuat dengan surat dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan tentang penambahan pelabuhan singgah untuk embarkasi dan debarkasi kapal pesiar (Cruiseship) asing. (Antara)
Berita Terkait
-
Ganti Dana Otsus, Walkot Sabang Usul Legalkan Ganja di Aceh: Kalau di Sini Dijual Pasti Laku Keras
-
Apa Tujuan Akhir Perdamaian di Provinsi Aceh ?
-
Tanda Tangan Bobby Nasution Disorot, Benarkah Tak Ikhlas Lepas 4 Pulau ke Aceh?
-
Sengketa 4 Pulau Aceh-Sumut Berakhir, Keputusan Prabowo Diharapkan Tak Picu Narasi Kontraproduktif
-
Pasar Murah Pemkab Nagan Raya Aceh, Ini Daftar Lokasi dan Pelaksanaannya
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Gubernur Aceh: Bupati Cengeng Hadapi Bencana Lebih Baik Mundur!
-
Benarkah 250 Warga Kampung Dalam Meninggal Akibat Banjir Aceh Tamiang?
-
Benarkah Aparat Menjual Beras Bantuan Bencana di Aceh Tengah?
-
Tim SAR Gabungan Temukan 1 Korban Banjir Lagi di Tapsel
-
Daftar Sneakers Lokal Indonesia untuk Gaya Harian dan Olahraga