Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 28 November 2023 | 14:13 WIB
Ilustrasi penganiayaan. [Pixabay]

SuaraSumut.id - Siswa MAN 1 Medan berinisial MHD (14) yang diculik dan dianiaya oleh teman serta seniornya mengalami trauma. Hingga kini korban takut datang ke sekolah.

"Kejadian itu membuatnya trauma dan takut sekolah," ungkap kakak korban Syelina Jasmine ketika dihubungi SuaraSumut.id, Selasa (28/11/2023).

Untuk memulihkan kondisi psikologis korban, kata Jasmine, Komisi Perlindungan Anak di Medan telah datang ke kediamannya.

"Mereka mengajak adik saya berinteraksi untuk membangkitkan kembali semangatnya," ungkapnya.

Dirinya berharap kondisi adiknya dapat segera pulih baik dari luka fisik dan psikis dan kembali beraktivitas seperti biasa. Begitu juga pelaku utama dapat segera ditangkap Polrestabes Medan.

"Harapan keluarga pasti agar adik saya kembali semangat dan beraktivitas," jelasnya.

Diberitakan, kasus yang menimpa MHD viral di media sosial. Kabar itu pertama kali muncul setelah kakak korban memposting foto-foto MHD saat menjalani perawatan medis di akun instagramnya.

Dalam narasinya, ia mengaku adiknya sempat diculik oleh para pelaku pada Kamis 23 November 2023 dari jam 10.00 WIB hingga jam 18.00 WIB. Selama diculik, adiknya disiksa oleh para pelaku.

"Telah terjadi pembullyan terhadap adik saya yang bersekolah di MAN 1 Medan, awalnya dia diculik dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore oleh salah satu komplotan yang bernama Parman," tulisnya dalam postingan.

Dirinya mengaku pelaku memaksa korban memakan lumpur, mengisap sendal, makan daun dan ranting, meminum air ludah.

"Miris??!!! Oh tentu. Tidak sampai disitu, adik saya juga disiksa, ditendang, dipukul, dan tangannya dibakar dan diukir dengan api rokok dan kunci yang sudah dipanasi api," ujarnya.

"Total pembully ada 20 orang!! Mohon bantu share ya teman teman, biar tidak ada lagi anak lain di luar sana yang merasakan kekejian oleh anak yang tidak bermoral dan anak yang sudah merusak mental adik saya," sambungnya.

Kontributor : M. Aribowo

Load More