SuaraSumut.id - 10 lokasi penambangan bitcoin yang diduga melakukan pencurian listrik di Medan, Sumatera Utara (Sumut), digerebek. Dari penggerebekan tersebut, sebanyak 26 orang ditangkap.
"Kita lakukan penindakan di 10 titik yang kita ketahui listrik yang dicuri digunakan menggerakkan mesin bitcoin. Ada sekitar 1300 mesin yang kita sita, dari setiap mesinnya membutuhkan listrik 1800 watt," kata Irjen Agung Setya saat berada di sebuah ruko penambangan bitcoin di Jalan Gagak Hitam Medan, Minggu (24/12/2023).
Pencurian listrik di lokasi itu diperkirakan sudah berlangsung selama enam bulan. Kerugian diperkirakan mencapai belasan miliar rupiah.
"Pada prinsipnya pencurian listrik ini bisa dihitung kerugiannya. Kita sedang menghitung dengan estimasi enam bulan penggunaan listrik ini tanpa membayar. Total dari 10 titik ini adalah Rp 14,4 miliar kerugian PLN atas pencurian listrik ini," ucapnya.
26 orang yang berada di lokasi kemudian diboyong guna proses hukum lebih lanjut.
"Kita sedang mengkonstruksikan pihak-pihak yang harus bertanggungjawab terkait dengan pencurian listrik ini," katanya.
Polisi juga sedang mendalami korporasi yang terlibat dalam pencurian listrik untuk penambangan bitcoin ini dan adanya dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Mohon waktunya untuk proses ini, kita akan khusus tentang pencurian listrik dan bagaimana mereka menggunakan listrik untuk kegiatan usaha yang menggunakan listrik curian," jelasnya.
"Artinya kegiatan usaha yang menghasilkan seperti itu adalah hal-hal yang bisa kita teruskan dengan pencucian uang dan sebagainya," katanya.
Selain menangkap 26 orang dari lokasi penambangan bitcoin, ada sejumlah barang bukti yang disita seperti .314 unit mesin/server bitcoin, 1 unit laptop, 3 unit DVR CCTV, 1 unit handphone.
Potongan kabel JTR (jaringan tegangan rendah), 4 unit panel 3 pas, 4 unit panel NCB, 3 unit panel MCB, 1 unit meteran KWH dan 20 unit modem wifi.
Kontributor : M. Aribowo
Berita Terkait
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Berawal dari Hobi, Komunitas Satwa di Medan Ini Lawan Stigma dengan Edukasi
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Geger Anak Bunuh Ibu Kandung di Medan, Pelaku Siswi SD Dikenal Ramah dan Berprestasi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Pertamina Bersihkan Puskesmas Rantau di Aceh untuk Pulihkan Layanan Kesehatan Masyarakat
-
Lokasi SIM Keliling Medan Pekan Ini, Lengkap dengan Syarat dan Jam Operasionalnya
-
Kerugian Banjir di Aceh Timur Capai Rp 5,39 Triliun, Ribuan Rumah Rusak
-
1.955 Kantong Darah Didistribusikan ke Wilayah Bencana di Aceh
-
ARTKARO 2025, dari Kegelisahan Lokal Menuju Ekosistem Seni Rupa Nasional