Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 26 Desember 2023 | 12:36 WIB
Ilustrasi mayat. (Envato)

SuaraSumut.id - Dua prajurit TNI menjadi korban penyerangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Barat (TPNPB-OPM) di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Peristiwa itu mengakibatkan seorang prajurit Yonif 133/Yudha Sakti (YS), Padang, Sumatera Barat, Kopda Hendrianto gugur. Sementara Pratu Frangky Gulo terkena tembakan di bagian perut, dan saat ini masih dalam perawatan intensif.

"Kopda Hendrianto gugur pada Senin 25 Desember 2023 sekitar pukul 14.00 WIT usai diserang TPNPB-OPM," kata Komandan Korem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl, melansir Antara, Selasa (27/12/2023).

"Pratu Frangky Gulo ini menggunakan rompi anti peluru. Namun proyektil itu pecah dan mengenai perut sebelah kanan," sambungnya.

Dirinya menjelaskan bahwa Kopda Hendrianto gugur sesaat turun dari kendaraan untuk melakukan pengecekan pos tempatnya bertugas.

Luka tembak yang menyasar bagian kepala mengakibatkannya kehilangan banyak darah sehingga tidak bisa diselamatkan.

Rayen Obersyl menyebut prajurit Satgas Yonif 133/Yudha Sakti (YS) telah bertugas sejak Maret 2023 lalu. Sebelumnya penduduk di Kabupaten Maybrat diketahui hampir kosong karena warga setempat memilih eksodus imbas ulah TPNPB-OPM.

"Sejak kedatangan prajurit TNI sekitar 70 persen, masyarakat telah kembali ke Kabupaten Maybrat. Prajurit TNI memiliki tugas utama menjaga keamanan dan keselamatan para warga sipil di Kabupaten Maybrat," ungkapnya.

Dirinya menjelaskan Kopda Hendrianto yang gugur dalam menjalankan tugas akan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat.

"Insya Allah akan kita ajukan kenaikan satu pangkat. Dalam kebiasaan kita, TNI atau pemerintah memberikan penghargaan kepada prajurit yang gugur di medan pertempuran dengan kenaikan pangkat satu tingkat," katanya.

Load More