SuaraSumut.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara, mengingatkan pemilih untuk tidak mendokumentasi proses pencoblosan saat berada di bilik Tempat Pemungutan Suara (TPS), baik berupa foto ataupun video.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Madina, Bambang Saswanda Harahap mengatakan, hal tersebut perlu disampaikan kepada pemilih, karena melakukan pendokumentasian saat mencoblos di bilik suara memang tidak diperbolehkan.
"Memilih itu kan sifatnya rahasia. Jadi kalau didokumentasikan, apalagi kemudian dipublikasikan, tentunya itu melanggar prinsip-prinsip kerahasiaan dalam Pemilu. Apalagi nanti jika hasil dokumentasi yang dilakukan pemilih tersebut untuk melegitimasi bahwa dirinya telah mencoblos salah satu calon. Hal itu tentu tidak diperbolehkan," katanya, Jumat (9/2/2024).
Terkait larangan pemilih membawa ponsel ke bilik suara, ia mengatakan, dalam regulasi memang secara detail tidak disebutkan. Hanya saja yang ditegaskan dalam regulasi adalah tidak boleh melakukan dokumentasikan saat berada di bilik suara.
Baca Juga: Bobby Nasution Renovasi Stadion Teladan Sesuai Lisensi FIFA
"Terkait ini kami terus sosialisasikan kepada masyarakat yang dilakukan secara berkelanjutan. Kemudian nanti di pintu TPS juga ada imbauan tidak boleh melakukan dokumentasi di bilik suara," katanya.
Bawaslu Madina juga sudah menyiapkan sebanyak 1.417 pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) untuk mengawal proses pemungutan dan penghitungan suara pada Pemilu 14 Februari 2024.
"Jumlah PTPS di Madina sebanyak 1.417 orang atau sesuai dengan jumlah TPS yang telah ditetapkan oleh KPU Madina sebanyak 1.417 yang tersebar di 404 desa," katanya.
Ia menjelaskan PTPS tersebut ditugaskan untuk melakukan pengawasan guna memastikan TPS berjalan dengan lancar mulai dibuka sampai di tutup.
Sebelum diterjunkan melakukan pengawasan di TPS, mereka lebih dahulu diberikan bimbingan sebagai upaya penguatan pemahaman terkait tugas-tugas selama menjalani pengawasan di TPS, termasuk juga saat mengawasi proses penghitungan suara di TPS.
"Setelah selesai melakukan tugasnya, mereka juga diharuskan memberikan laporan pantauan di lapangan. Kita harapkan semuanya berjalan baik-baik saja sebagaimana yang kita harapkan. Kepada masyarakat juga kita harapkan dapat berpartisipasi melakukan pengawasan agar Pemilu benar-benar berjalan dengan baik," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pilkada Serentak 27 November Dijaga Ratusan Ribu Prajurit TNI, Panglima juga Siapkan Pesawat Hercules hingga Super Puma
-
Soal Libur di Hari Pencoblosan Pilkada 2024, KPU: Kita akan Berkoordinasi
-
Bawaslu Bongkar 195 Kasus Kepala Desa Diduga Tidak Netral di Pilkada
-
Sebut Fasilitas Milik Pemerintah Boleh Dipakai Kampanye Pilkada, Bawaslu Ungkap Aturannya!
-
Dugaan Mobilisasi Kepala Desa di Jateng, Bawaslu Sebut Ada Potensi Pelanggaran Pidana
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
110 TPS di Sumut Gelar Pemungutan Suara Susulan Akibat Banjir
-
Edy-Hasan Keok di TPS Bobby Nasution, Ini Hasilnya
-
Hasil Pilgub Sumut 2024: Edy Rahmayadi Unggul di TPS Kediamannya
-
Tim SAR Brimob Polda Sumut Evakuasi Warga Terjebak Banjir di Medan
-
5 Warga Diduga Terlibat Politik Uang di Pilkada Banda Aceh 2024 Ditangkap