Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 26 Februari 2024 | 16:01 WIB
Ilustrasi nelayan tradisional.(pixabay)

SuaraSumut.id - Para nelayan di Ujong Serangga, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sedang mengalami kesulitan. Di satu sisi harga ikan sedang tinggi, namun di sisi lain hasil tangkapan mereka menurun dalam dua bulan terakhir.

"Kalau harga ikan sekarang mahal dibeli, tapi itulah, hasil tangkapan sudah dua bulan ini sedikit. Saat hasil tangkapan banyak, murah pula harganya," kata salah seorang nelayan
Adnan, melansir Antara, Senin (26/2/2024).

Dirinya mengaku tidak mengetahui berapa harga ikan yang dijual per kilogram. Dirinya hanya menjual hasil tangkapan secara borongan kepada muge (pedagang ikan keliling).

"Ikan hasil tangkapan saya biasanya diborong oleh mugee. Sudah dua bulan ini harga dibeli lumayan mahal," ucapnya.

Meskipun harga ikan mahal, pendapatan nelayan sepertinya tidak berubah banyak. Hal ini karena hasil tangkapan mereka yang sedikit.

Rata-rata ia hanya mendapatkan Rp 100 ribu per hari. Uang itu cukup untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga dan uang jajan anak sekolah. Namun tidak cukup untuk membeli bahan bakar dan peralatan.

"Cukup untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga dan untuk uang jajan anak sekolah. Tapi kalau untuk beli bahan bakar dan peralatan, ya kurang," cetusnya.

Dirinya berharap kondisi cuaca laut bisa membaik agar hasil tangkapannya bisa meningkat.

Dirinya juga berharap Pemkab Abdya bisa memberikan bantuan atau insentif kepada para nelayan kecil yang terdampak oleh krisis ikan laut.

Load More