Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Kamis, 25 April 2024 | 11:49 WIB
Ilustrasi tidur. [Freepik/gpointstudio]

SuaraSumut.id - Pola tidur yang sehat dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke, serta meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Apabila pola tidur yang baik itu dapat diterapkan secara konsisten, maka risiko penyakit kardiovaskular dan stroke di kalangan lanjut usia dapat dikurangi, terlepas dari adanya keturunan genetik dalam riwayat keluarga.

Sebuah studi yang diterbitkan di Jama Network, para peneliti mengatakan penyakit kardiovaskular (CVD) masih menjadi salah satu masalah kesehatan global yang utama karena memberikan kontribusi signifikan terhadap morbiditas dan mortalitas.

Sebagai contoh, American Heart Association mengungkapkan bahwa hampir separuh penduduk di Amerika mengidap beberapa bentuk penyakit kardiovaskular yang mencakup kondisi seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi.

"Ketika beban CVD terus meningkat di hampir semua negara, mengidentifikasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan CVD sangatlah mendesak," kata peneliti, melansir Antara, Kamis (25/4/2024).

Dalam studi tersebut para peneliti mengumpulkan data dari 15.306 peserta antara tahun 2008 dan 2018, saat mereka menjadi bagian dari kelompok Dongfeng-Tongji, sebuah studi prospektif yang sedang berlangsung di Shiyan, Tiongkok.

Mereka menemukan 36 persen peserta secara konsisten memiliki pola tidur yang tidak baik. Sementara 26 persen secara konsisten memiliki pola tidur yang baik.

Setelah masa tindak lanjut rata-rata hampir 5 tahun, sebanyak 3.669 peserta menderita penyakit kardiovaskular, yang mencakup 2.986 kasus penyakit jantung koroner dan 683 kasus stroke.

"Analisis menunjukkan bahwa peserta yang menjaga pola tidur sehat secara konsisten memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular baru, penyakit jantung koroner, dan stroke dibandingkan dengan mereka yang secara konsisten memiliki pola tidur buruk," ujar peneliti.

Temuan yang menarik adalah bahwa risiko genetik terhadap penyakit kardiovaskular tidak mengubah hubungan ini.

Para peneliti turut menemukan bahwa pola tidur baik yang persisten selama lima tahun bila dikaitkan dengan risiko kejadian penyakit kardiovaskular, dapat yang lebih rendah secara signifikan selama lima tahun berikutnya.

"Untuk individu dengan risiko genetik lebih tinggi, mereka yang memiliki pola tidur baik yang persisten memiliki risiko lebih rendah terkena PJK dan penyakit kardiovaskular. temuan ini menyoroti pentingnya mempertahankan pola tidur yang baik dari waktu ke waktu," jelasnya.

Sayangnya penelitian itu memiliki keterbatasan tertentu. Durasi tidur dihitung berdasarkan dua pertanyaan tentang waktu tidur dan waktu bangun, dan mungkin dilebih-lebihkan karena tidak membedakan antara waktu yang dihabiskan di tempat tidur dan waktu tidur sebenarnya.

Selain itu, para peneliti tidak mengumpulkan data tentang gangguan tidur, seperti sleep apnea, dan depresi, yang mungkin mempengaruhi temuan ini. Dikarenakan pesertanya adalah pensiunan Tiongkok paruh baya dan lanjut usia, hasil penelitian ini mungkin tidak berlaku untuk populasi yang lebih luas.

Load More