SuaraSumut.id - Menunaikan ibadah haji merupakan dambaan bagi umat Islam di seluruh dunia. Bagi penderita diabetes, persiapan yang matang menjadi kunci untuk melaksanakan ibadah haji dengan aman dan nyaman.
Dokter spesialis penyakit dari Divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, dr Farid Kurniawan SpPD, PhD, mengatakan, penderita diabetes
perlu berkonsultasi dengan dokter soal kemungkinan komplikasi dan penyesuaian dosis obat atau tipe insulin yang akan digunakan.
Selain itu, meminta dokter untuk memberikan surat keterangan mengenai kondisi dan pengobatan diabetes pasien yang bersangkutan.
Surat keterangan mengenai kondisi dan pengobatan diabetes diperlukan untuk memudahkan petugas kesehatan haji melakukan tindakan saat pasien membutuhkan penanganan medis di Tanah Suci.
"Isinya namanya siapa, kontak yang bisa dihubungi, grup atau kloter, termasuk juga informasi obat-obatan yang dikonsumsi apa saja. Nah itu biasanya memudahkan tim kesehatan atau panitia penyelenggara mengidentifikasi kebutuhan jamaah," katanya melansir Antara, Minggu (12/5/2024).
Dirinya juga menganjurkan penderita diabetes membawa persediaan obat dalam jumlah yang memadai atau berlebih agar bisa selalu tersedia sewaktu-waktu dibutuhkan.
Penderita diabetes sebaiknya memastikan obat yang akan digunakan dalam waktu 3x24 jam selalu ada di dalam tas tenteng bersama identitas saat beraktivitas di Tanah Suci.
Penderita diabetes yang membutuhkan insulin sebaiknya menaruh insulin di dalam tas selama berada di dalam pesawat, dan langsung menyimpannya di kulkas setelah tiba di pemondokan agar kondisinya tetap baik.
Dia juga mengingatkan pasien diabetes untuk memastikan persediaan insulin pens dan jarum memadai selama menunaikan ibadah haji.
"Jika memungkinkan, sebelum dan sesudah ibadah seperti tawaf dan sa'i lakukan pengukuran gula darah sehingga kadar gula darah bisa terjaga. Jaga-jaga juga, bawa sumber gula seperti permen atau cemilan untuk mencegah hipoglikemia," katanya.
Penderita diabetes juga perlu mendapatkan vaksinasi seperti meningitis, influenza, dan pneumonia untuk meminimalkan kemungkinan terserang infeksi selama menunaikan ibadah haji.
Berita Terkait
-
Profil Dan Masa Lalu Mega Aulia, Artis Yang Mohon Sinetronnya Tak Ditayangkan Lagi
-
MIND ID Tingkatkan Akses Kesehatan Masyarakat di Area Tambang Sepanjang 2024
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
-
Protes Sinetron Belum Berhijab Tayang Lagi, Mega Aulia Singgung Agama Usai Dibanding-bandingkan dengan Shireen Sungkar
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya Sajikan Berbagai Info tentang Properti
-
Apresiasi Loyalitas Nasabah, CIMB Niaga Gelar XTRA XPO di Medan
-
Relawan Lentera Kasih Gelar Diskusi Quo Vadis Pembangunan Sumatera Utara
-
Bagaimana Membedakan AirPods Pro Palsu? Inilah 5 Cara yang Bisa Kamu Ketahui
-
Eksponen Cipayung Sumut Titipkan Gagasan Sumut Berkelanjutan untuk Pasangan Bobby-Surya