SuaraSumut.id - Penuaan biasanya dikaitkan dengan gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan dan tidur yang buruk, serta stres. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa diskriminasi juga dapat menjadi faktor yang mempercepat penuaan.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di NYU School of Global Public Health menemukan adanya korelasi antara diskriminasi interpersonal dengan perubahan tingkat molekuler yang mempercepat penuaan.
"Mengalami diskriminasi tampaknya mempercepat proses penuaan, yang mungkin berkontribusi terhadap penyakit dan kematian dini serta memicu kesenjangan kesehatan," kata penulis studi Adolfo Cuevas, melansir Antara, Senin (13/5/2024).
Penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya yang menyatakan bila orang yang mengalami diskriminasi berdasarkan identitas mereka berupa ras hingga berat badan menghadapi dampak kesehatan yang negatif termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan depresi.
Para peneliti mengumpulkan sampel darah dari hampir 2.000 orang dewasa AS yang menjadi bagian dari penelitian Midlife in the United States (MIDUS). Mereka kemudian menilai tiga ukuran metilasi DNA, penanda yang mengevaluasi dampak biologis dari stres dan proses penuaan.
Para peneliti kemudian mengukur tiga bentuk diskriminasi yang dihadapi para partisipan yakni setiap hari, diskriminasi besar, dan tempat kerja.
Meskipun diskriminasi sehari-hari mencakup tindakan tidak hormat yang kecil dalam kehidupan sehari-hari, diskriminasi besar merupakan contoh diskriminasi yang akut dan intens.
Diskriminasi di tempat kerja dapat berupa praktik yang tidak adil, terhambatnya peluang profesional, dan hukuman berdasarkan identitas.
Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang melaporkan lebih banyak diskriminasi menua lebih cepat secara biologis dibandingkan dengan mereka yang mengalami lebih sedikit diskriminasi.
"Diskriminasi sehari-hari dan diskriminasi besar secara konsisten dikaitkan dengan penuaan biologis, termasuk juga berkaitan dengan paparan terhadap diskriminasi di tempat kerja. terkait dengan percepatan penuaan, namun dampaknya tidak terlalu parah," ujarnya.
Berita Terkait
-
Hindari Makanan Ini Saat Lebaran Jika Punya Kolesterol Tinggi
-
Persiapan Mudik Bareng Anak: Dokter Sarankan Ini Agar Perjalanan Lancar Tanpa Drama!
-
10 Obat Herbal Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung secara Alami
-
7 Ramuan Herbal untuk Meningkatkan Fungsi Hati Secara Alami
-
7 Pengobatan Herbal Terbukti untuk Menurunkan Kolesterol Secara Alami
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Aceh Diguncang 46 Kali Gempa Susulan
-
Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Sumut Turun 68 Persen
-
Bobby Nasution Imbau Warga Berhati-hati saat Berwisata: yang Punya Anak, Diperhatikan, Dijaga
-
Lebaran at The Kaldera, BPODT Hadirkan Atraksi Wisata Seru di Danau Toba
-
Tinjau Kapal Penyeberangan di Danau Toba, Bobby Nasution Temukan Kapal Tak Miliki Izin