Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Senin, 13 Mei 2024 | 14:46 WIB
Ilustrasi diabetes. [pexels.com/PhotoMIX Company]

SuaraSumut.id - Sebuah studi menemukan hubungan yang mengkhawatirkan antara diabetes yang bergantung pada insulin dan gangguan makan. Studi ini menemukan bahwa hampir seperempat pasien diabetes yang bergantung pada insulin berusia 16 tahun ke atas mengalami gangguan makan.

Diabetes tipe satu adalah tipe diabetes yang umumnya dikenal sebagai bergantung pada insulin, karena gangguan autoimun menyerang sel-sel penghasil insulin dalam pankreas.

Pasien dengan diabetes tipe dua juga mungkin membutuhkan insulin karena mereka mungkin mengalami resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak merespons sebagaimana seharusnya terhadap insulin yang diproduksi oleh pankreas.

Peneliti studi terbaru menemukan 24 persen pasien diabetes yang bergantung pada insulin, baik tipe satu maupun tipe dua, mungkin mengalami gangguan makan khas, termasuk makan berlebihan dan pembatasan makanan.

Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Eating Behaviors juga menunjukkan bahwa 21 persen dari orang dewasa yang bergantung pada insulin menderita bentuk unik dari gangguan makan yang disebut pengabaian insulin. Di mana pasien dengan sengaja membatasi atau melewatkan dosis insulin karena takut akan penambahan berat badan.

"Kesimpulan bahwa 21 persen orang dewasa dengan diabetes yang bergantung pada insulin mengabaikan insulin adalah hal yang mengkhawatirkan, karena penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pengabaian insulin lebih sering menyebabkan komplikasi seperti retinopati dan nefropati daripada perilaku kontrol berat badan lainnya," tulis para peneliti, melansir Antara, Senin (13/5/2024).

"Mengabaikan atau membatasi dosis insulin dengan sengaja akan menyebabkan penurunan berat badan, tetapi hal ini juga menjaga kadar glukosa darah tinggi, menyebabkan pengelolaan diabetes menjadi tidak seimbang," ujar salah satu penulis studi, Pia Niemelä dari University of Eastern Finland.

Tim melakukan meta-analisis dari 45 studi sebelumnya dengan data dari 11.592 individu yang memiliki diabetes yang bergantung pada insulin. Analisis tersebut menunjukkan bahwa 2.521 dari mereka memiliki gejala gangguan makan.

Berdasarkan temuan itu, prevalensi gangguan makan lebih umum terjadi pada wanita daripada pada pria, yang sesuai dengan studi sebelumnya.

Mengenai usia, gejala gangguan makan terlihat pada semua kelompok usia, sehingga usia bukanlah faktor yang signifikan.

"Gejala gangguan makan sering dianggap memengaruhi remaja dan dewasa muda. Namun, meta-analisis kami menunjukkan bahwa orang dewasa juga menderita gejala gangguan makan, oleh karena itu penting untuk belajar mengidentifikasi pasien dengan gangguan makan," kata Niemelä.

Peneliti memperingatkan bahwa terjadinya bersamaan gangguan makan dan diabetes tipe satu berisiko karena meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan risiko kematian jika dibandingkan dengan pasien dengan diabetes tipe satu tetapi tanpa gangguan makan.

Load More