SuaraSumut.id - Anak perempuan perlu mewaspadai lupus sejak dini dengan memeriksakan kesehatan secara berkala. Hal ini karena anak perempuan usai muda memiliki risiko lebih tinggi terkena lupus, terutama jika memiliki faktor genetik atau keturunan dari anggota keluarga.
Demikian dikatakan oleh dr. RM Suryo Anggoro KW, SpPD-KR, dokter spesialis penyakit dalam-konsultan reumatologi di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Pada perempuan usia muda, kalau ada keluhan nyeri sendi dan ruam atau nyeri sendi dan anemia, atau ada ruam dan anemia, misalnya. Maka kemungkinan adanya lupus harus diwaspadai," katanya melansir Antara, Selasa (14/5/2024).
Meski dokter belum tentu akan mendiagnosis seseorang terserang lupus jika mengalami gejala-gejala itu, namun potensi terserang lupus tetap ada jika perempuan yang mengalami gejala-gejala tersebut.
"Jadi sebisa mungkin dokter pun melakukan serangkaian pemeriksaan tambahan untuk mengonfirmasinya," ujarnya.
"Pada prinsipnya, kita mesti waspada adanya penyakit lupus ketika terasa gejala pada dua organ atau lebih, terutama pada perempuan berusia muda atau pada pasien yang anggota keluarganya juga ada yang mengalami sakit lupus," sambung Suryo.
Lupus dapat menyerang organ tubuh seperti persendian, kulit, ginjal, sel darah, otak, jantung, dan paru-paru.
Faktor yang diduga memengaruhi terjadinya lupus, yaitu faktor genetik, seperti riwayat penyakit lupus dalam keluarga, serta faktor lingkungan seperti infeksi virus atau bakteri, paparan sinar matahari, obat-obatan tertentu, dan stres.
Gejala lupus bisa bervariasi dari ringan hingga parah. Beberapa gejala umum yang sering terjadi, seperti ruam kulit berbentuk seperti sayap kupu-kupu di pipi dan batang hidung, kelelahan yang berlebihan dan sulit diatasi, serta nyeri dan pembengkakan pada sendi, terutama di tangan dan kaki.
Lupus juga dapat memengaruhi organ lain seperti ginjal, jantung, paru-paru, dan otak, menyebabkan gejala yang berbeda-beda tergantung pada organ yang terkena.
Terapi pengobatan lupus dilakukan untuk mengendalikan peradangan, meringankan gejala, dan mencegah kerusakan organ.
Berita Terkait
-
Gibran Blusukan ke Puskesmas, Postur Tubuh Saat Sapa Warga Jadi Sorotan
-
Kenali Tanda-tanda Kamu Mulai Stres Akibat Tekanan Keluarga dan Cara Mengatasinya
-
Industri Kesehatan Gigi dan Mulut Kian Berkembang, Tawarkan Perawatan yang Nyaman dan Waktu Pemulihan Lebih Cepat
-
Komposit Canggih untuk Restorasi Gigi yang Inovatif Resmi Diluncurkan
-
Tinjau Cek Kesehatan Gratis, Menteri PPPA Temukan Banyak Anak Alami Gangguan Mata Akibat Gadget
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Bobby Resmikan Lapangan Merdeka Medan di Akhir Jabatan: di Sini Dibacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan
-
Eks Pimpinan KPK Minta MK Diskualifikasi Cabup Madina, Apa Sebabnya?
-
Polisi Bantah Lepaskan Istri Serka HS Tersangka Pembunuhan Eks TNI
-
Inspirasi Cokelat Ndalem: Dari Sekadar Hobi, Jadi Bisnis yang Tahan Banting
-
Gawat! Website Wamendes Riza Patria Dipakai untuk Judi Online