SuaraSumut.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) meminta petani mulai siagakan pompa milik kelompok-kelompok tani. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ancaman musim kemarau.
"Siapkan pompa agar pertanaman padi bisa selamat sampai panen," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumut, Muhammad Juwaini, Sabtu (15/6/2024).
Menurutnya, idealnya para petani sudah memeriksa kondisi pompa yang ada di sekitar mereka. Hal itu dilakukan agar semua pompa dalam kondisi prima ketika diperlukan untuk mengairi sawah.
"Kalau ada pompa yang rusak, segera perbaiki, sehingga ketika diperlukan semuanya tersedia," kata Juwaini.
Selain itu, Pemprov Sumut juga berharap petani memaksimalkan peran brigade alsintan atau alat dan mesin pertanian terutama saat mengalami kendala dalam memompa air.
Kemudian, petani pun diminta untuk aktif mencari sumber-sumber air supaya pemompaan lancar.
"Sumber air bisa dari beberapa titik misalnya sungai dan sumur bor," tutur Juwaini.
Pada awal Juni 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia mengalami musim kemarau kering pada sekitar Juni hingga September 2024.
BMKG mencatat ada 19 zona di wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau sejak Mei 2024 termasuk Sumatra Utara.
Walau begitu, BMKG menyatakan masih akan ada peningkatan hujan lantaran dipicu beberapa hal misalnya dinamika atmosfer yang masih aktif berada di wilayah Indonesia, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang ekuatorial Rossby Kelvin, hingga pola sirkulasi siklonik dan potensi pembentukan daerah belokan dan perlambatan angin.
Sumatra Utara menjadi salah satu wilayah yang tetap merasakan hujan meski sudah memasuki musim kemarau. Adapun potensi hujan berintensitas sedang-lebat yang disertai kilat, petir dan angin kencang.
Antisipasi kekeringan dilakukan pula oleh pemerintah pusat. Untuk itu, dalam tiga bulan ke depan, Presiden Joko Widodo memerintahkan pemasangan 20 ribu pompa yang terkoneksi dengan sektor lahan pertanian khususnya beras.
"Pompa dari sungai naikkan ke atas untuk mengairi sawah. Baik itu sungai besar, sungai sedang, maupun kecil. Semuanya memanfaatkan air, jangan biarkan air terus masuk ke laut," kata Presiden. (Antara)
Berita Terkait
-
Ditanya Banjir Sampai Sampah saat Halalbihalal ke Megawati, Pramono: Alhamdulillah Bisa Kita Jawab
-
Kapan Musim Kemarau 2025? Cek Prediksi BMKG dan Persiapannya!
-
Heboh ASN Pemprov Sumut Diduga Siram Air Panas ke Anak Tiri
-
Kapan Musim Hujan 2024 Dimulai? Cek Perkiraan Cuaca Lengkap Hingga Akhir Tahun Yuk
-
4 Cara Jaga Kesehatan di Tengah Teriknya Musim Kemarau
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Aceh Diguncang 46 Kali Gempa Susulan
-
Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Sumut Turun 68 Persen
-
Bobby Nasution Imbau Warga Berhati-hati saat Berwisata: yang Punya Anak, Diperhatikan, Dijaga
-
Lebaran at The Kaldera, BPODT Hadirkan Atraksi Wisata Seru di Danau Toba
-
Tinjau Kapal Penyeberangan di Danau Toba, Bobby Nasution Temukan Kapal Tak Miliki Izin