Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Jum'at, 28 Maret 2025 | 18:25 WIB
Personel Polda Sumut dan instansi terkait melakukan pemberaihan material longsor di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (28/3/2025). [Dok. Antara]

SuaraSumut.id - Akses jalan lintas yang menghubungkan Tapanuli Utara dengan Tapanuli Selatan kembali dibuka setelah sebelumnya tertutup akibat tanah longsor, Jumat (28/3/2025).

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara memastikan jalur tersebut sudah dapat dilalui oleh pengguna jalan.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, bencana tanah longsor terjadi di jalan lintas Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara. Longsor tersebut terjadi pada Kamis (27/3) akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

“Material longsor menutupi badan jalan sepanjang lima meter dengan ketinggian sekitar satu meter, menyebabkan arus lalu lintas terputus total dari Tapanuli Utara menuju Tapanuli Selatan,” ujar Ferry, dikutip dari Antara.

Setelah kejadian, personel Polres Tapanuli Utara segera turun ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas dan berkoordinasi dengan TNI serta BPBD guna mempercepat pembersihan material menggunakan alat berat.

“Upaya pembersihan dilakukan dengan cepat agar jalur ini dapat kembali dilalui,” terang Ferry.

Saat ini, alat berat masih terus dikerahkan guna memastikan kondisi jalan benar-benar aman dan tidak ada hambatan bagi pengendara.

Kepolisian juga akan terus melakukan pemantauan di lokasi guna mencegah kemacetan serta memastikan keselamatan pengguna jalan.

“Personel tetap siaga untuk mengantisipasi kemungkinan longsor susulan, serta mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar,” kata Ferry.

Polda Sumut mengimbau pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur tersebut, terutama saat hujan deras. Selain itu, pengguna jalan diminta memperhatikan kondisi cuaca dan mengikuti arahan petugas guna menghindari risiko kecelakaan di daerah rawan tanah longsor.

Pemprov Sumut Gelar Mudik Gratis

Gubernur Sumut, Bobby Nasution, kembali memfasilitasi mudik gratis untuk masyarakat di Lebaran 2025.

Sebanyak 10.833 peserta diberangkatkan melalui tiga moda transportasi, yaitu darat, kereta api, dan kapal laut.

Bobby Nasution berpesan agar para pemudik tetap berhati-hati di perjalanan. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan serta memastikan kondisi kendaraan sebelum mudik.

"Saya mengimbau kepada seluruh pemudik yang merayakan Idul Fitri untuk tetap waspada di perjalanan dan menjaga keselamatan," ujar Bobby Nasution, saat melepas keberangkatan 636 peserta mudik dari halaman Stasiun Kereta Api Medan, dikutip dari Antara, Jumat (28/3/2025).

Data dari Dinas Perhubungan Sumut mengungkapkan bahwa program mudik gratis tahun ini diikuti 10.833 orang dengan rincian: 2.760 kursi untuk moda bus, 7.073 kursi untuk kereta api, dan 1.000 kursi untuk kapal laut.

Selain itu, sebanyak 480 sepeda motor juga diangkut menggunakan gerbong khusus kereta api.

Moda transportasi darat melayani rute Medan - Penyabungan, Medan - Sibuhuan - Sosa, Medan - Padangsidimpuan, Medan - Sibolga - Barus, serta Medan - Sidikalang - Salak. Keberangkatan berlangsung pada 27-29 Maret 2025, sedangkan arus balik dijadwalkan pada 5-7 April 2025.

Sementara itu, moda kereta api melayani rute Medan - Tanjungbalai dengan jadwal keberangkatan 26-29 Maret 2025 dan arus balik pada 5-7 April 2025. Rute Medan - Rantau Prapat berangkat pada 28-29 Maret 2025, dengan kepulangan 6-7 April 2025.

Moda kapal laut juga disediakan dengan rute Batam - Belawan pada 28 Maret 2025, sedangkan perjalanan balik Belawan - Batam berlangsung pada 7 April 2025.

Upaya Tekan Kecelakaan dan Dukung Perekonomian Daerah

Bobby Nasution menegaskan bahwa program mudik gratis ini tidak hanya bertujuan membantu masyarakat bersilaturahmi saat Idul Fitri, tetapi juga sebagai langkah untuk mendukung perekonomian daerah.

"Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat pulang kampung tanpa kendala biaya serta meningkatkan perputaran ekonomi di daerah," tutur Bobby Nasution.

Kepala Dishub Sumut, Agustinus Panjaitan, menyatakan bahwa program ini juga merupakan upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan data Polda Sumut, pada 2024 tercatat 1.813 korban meninggal akibat kecelakaan, yang berarti sekitar 4-5 orang kehilangan nyawa setiap harinya.

"Program mudik gratis ini merupakan bentuk intervensi untuk menekan angka kecelakaan sekaligus mengurangi beban biaya transportasi masyarakat," ujar Agustinus.

Load More