SuaraSumut.id - Tahun baru Islam adalah hari pertama bulan Muharram dalam kalender Hijriyah, yang menandai pergantian tahun baru umat Islam.
Tahun baru Islam biasanya diperingati dengan muhasabah diri, berdoa memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT, serta membaca doa akhir dan awal tahun.
Hari tahun baru Islam dimulai sejak terbenamnya matahari pada malam 1 Muharram, sehingga doa akhir tahun dibaca sebelum Maghrib pada 30 Dzulhijjah dan doa awal tahun setelah Maghrib pada 1 Muharram.
Bulan Muharram sendiri dianggap mulia karena termasuk bulan suci yang diharamkan untuk berperang dan memiliki keutamaan setelah bulan Ramadhan, seperti dianjurkannya puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.
1 Muharram ditetapkan sebagai awal tahun baru dalam kalender Islam atau kalender Hijriyah karena bertepatan dengan peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.
Penetapan ini dilakukan bukan pada masa Nabi, melainkan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab sekitar tahun 17 Hijriyah (638 M) sebagai solusi administratif untuk mengatur penanggalan yang saat itu masih membingungkan karena tidak mencantumkan tahun secara resmi dalam surat-menyurat dan dokumen.
Dalam musyawarah yang diadakan oleh Umar bersama para sahabat terkemuka, muncul beberapa usulan titik awal penanggalan, seperti kelahiran Nabi Muhammad, hari pertama beliau menerima wahyu, wafatnya Nabi, dan hijrah.
Akhirnya disepakati bahwa titik awal kalender Islam adalah hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Sebab, peristiwa ini menandai perubahan besar dalam sejarah umat Islam dan awal berdirinya komunitas Islam yang terorganisir.
Bulan Muharram sendiri dipilih sebagai bulan pertama dalam kalender karena memiliki makna "dilarang" atau "diharamkan" untuk berperang, sehingga dianggap sebagai bulan yang suci dan mulia.
Selain itu, Muharram juga merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam, bahkan Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada tanggal 10 Muharram (hari Asyura) sebagai bulan utama setelah Ramadhan.
Kalender Hijriyah menggunakan sistem peredaran bulan (qomariyah), berbeda dengan kalender Masehi yang berbasis matahari (syamsiyah), sehingga tahun Hijriyah lebih pendek sekitar 11 hari dibandingkan tahun Masehi.
Berikut adalah amalan yang dianjurkan untuk menyambut tahun baru Islam (1 Muharram) berdasarkan berbagai sumber terpercaya:
Amalan Sambut Tahun Baru Islam
1. Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Batal Uji Coba Car Free Night 5 Juli, Peringatan Tahun Baru Islam Digelar di Tiap Kota
-
Enggan Tanggapi Soal Uji Coba Car Free Night Jakarta, Pramono Serahkan ke Wagub
-
Libur Tahun Baru Islam, Kawasan Wisata Puncak Macet
-
Gambar Jokowi di Ucapan Tahun Baru Islam Jadi Sorotan: AI Terlalu Halus, Netizen Bahas Alergi Kulit
-
Doa Minum Susu 1 Muharram Tahun Baru Islam 2025: Arab, Latin, dan Maknanya yang Dalam
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Program Pemberdayaan PNM Perluas Dampak Sosial Sepanjang 2025
-
Rektor Unimal Puji Langkah Taktis Dasco Orkestrasi Bantuan untuk Aceh: Cegah Kemiskinan
-
Mulai 2026, Registrasi Kartu SIM Wajib Rekam Wajah, Warga Medan Soroti Teknis dan Keamanan Data
-
1.225 Orang di Sumut Tewas karena Kecelakaan Sepanjang 2025
-
5.737 Personel Gabungan Amankan Malam Tahun Baru di Sumut