Suhardiman
Minggu, 27 Juli 2025 | 17:27 WIB
Ilustrasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). [ChatGPT]

SuaraSumut.id - BMKG menyebut sebagian besar Provinsi Aceh masih berpotensi terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga Agustus 2025 mendatang.

Hal ini dikatakan oleh Prakirawati Stasiun BMKG Meulaboh, Almira Aprilianti melansir Antara, Minggu 27 Juli 2025.

"Berdasarkan pengamatan citra satelit, sejak bulan Juli sampai Agustus 2025 merupakan musim puncak musim kemarau. Jadi, potensi Karhutla masih bisa terjadi,” katanya.

Kemarau yang terjadi di Aceh dapat menyebabkan suhu udara panas sepanjang hari, sehingga hal ini sangat rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Kemarau yang terjadi saat ini, kata Almira, terjadi karena sinar terik matahari dapat menyebabkan naiknya suhu udara, dikarenakan tidak adanya tutupan awan sehingga sinar matahari langsung masuk ke permukaan bumi.

Karena paparan sinar matahari tidak terhalang awan, sehingga menyebabkan meningkatnya suhu udara.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembukaan lahan dengan cara membakar, karena hal ini dapat mengakibatkan terjadinya potensi kebakaran hutan dan lahan.

Masyarakat juga diimbau agar berhati-hati menggunakan sarana api di luar rumah, sehingga potensi terjadinya kebakaran dapat dihindari.

Meski diprakirakan kemarau akan berlangsung hingga Agustus mendatang, Almira mengatakan menutup kemungkinan bahwa di sejumlah wilayah di Aceh masih berpotensi terjadinya curah hujan, seperti yang terjadi beberapa hari belakangan ini.

Hal ini disebabkan karena adanya gangguan cuaca seperti terjadinya penumpukan massa udara, yang menyebabkan pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan terjadinya hujan pada pagi, siang, sore hingga malam atau dini hari.

Load More