SuaraSumut.id - UMKM yang dikelola oleh pemuda lokal di Gampong Lambeugak, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, berhasil mencuri perhatian.
Usaha ini bukan hanya menjadi solusi terhadap masalah limbah, tetapi juga memberikan alternatif pupuk alami yang ramah lingkungan.
Adalah Taufikul Hadi, pemuda berusia 32 tahun, yang sejak tahun 2023 memulai usaha produksi pupuk kompos berbahan dasar kotoran hewan dan sampah rumah tangga.
Dalam sehari, usahanya mampu memproduksi 3 hingga 5 ton pupuk kompos, menjadikannya salah satu pelaku usaha yang berkontribusi dalam sektor pertanian.
"Alhamdulillah sekitar tiga sampai lima ton per hari. Saya memulai usaha pupuk kompos ini sejak 2023 dan masih berlanjut hingga hari ini," kata Taufik, melansir Antara, Rabu 30 Juli 2025.
Dengan memanfaatkan peralatan sederhana seperti mesin pencacah dan pengaduk, Taufik berhasil mengolah limbah organik menjadi pupuk berkualitas tinggi.
Bahan baku yang digunakan terdiri dari 60 persen kotoran sapi, ditambah abu sekam padi, jerami, serta sampah rumah tangga yang diambil dari pasar-pasar tradisional sekitar pabrik.
Bahan-bahan tersebut didapatkan langsung dari para peternak yang berada di tiga kecamatan, yakni Kuta Cot Glie, Indrapuri, dan Seulimeum.
"Kalau sampah rumah tangga, kita ambil di pasar-pasar tradisional yang ada di sekitar pabrik," ujarnya.
Pemasaran
Pupuk yang diproduksi dijual seharga Rp 1.500 per kilogram dan dipasarkan langsung ke petani, kios pertanian, pelaku usaha tanaman hias, hingga ikut dalam program pemerintah.
Penjualannya pun cukup stabil, mencapai 4 hingga 5 ton per hari, terutama saat musim tanam yang biasanya berlangsung dari Mei hingga Oktober. Dari hasil penjualan tersebut, omzet usaha ini telah menyentuh angka Rp 50 juta per bulan.
"Biasanya untuk musim-musim itu pada bulan Mei hingga Oktober, kalau itu alhamdulillah penjualan kita bisa meningkat," ungkapnya.
Sembari memproduksi pupuk, mereka juga aktif memberikan pendampingan kepada petani terutama cara memanfaatkan pupuk tersebut.
Apalagi, selain tanaman sayuran, kompos super miliknya ini dapat digunakan untuk kebutuhan tanaman tahunan serta tanaman hias.
Berita Terkait
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Aceh Tamiang Mencekam: Ferry Irwandi Menangis Harap Bantuan, Minta Warga Terus Bertahan
-
Polda Riau Kirim Bantuan Gelombang Keempat, 3.459 Alat Kerja Dikerahkan ke Aceh dan Sumbar
-
Banjir Ungkap Jejak Chainsaw, Sistem Pengawasan Hutan Masih Bolong
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angka Korban Hilang Turun Jadi 160 Jiwa, Tapanuli Tengah Masih Ground Zero Pencarian
-
Pertamina Percepat Pemulihan Layanan Energi di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Gerindra Sumut-Yayasan Hati Emas Indonesia Kirim 10 Ton Bantuan Sembako ke Tapteng
-
Kades di Taput Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan
-
5 Sepatu Lari Wanita Paling Nyaman dan Modis, Cocok untuk Millennial