Suhardiman
Minggu, 10 Agustus 2025 | 16:44 WIB
Ilustrasi penjara. [Ist]

SuaraSumut.id - Tujuh tersangka dugaan korupsi pembangunan pasar dengan nilai kontrak Rp 1,69 miliar ditahan. Penahanan dilakukan usai jaksa penuntut umum menerima penyerahan tersangka barang bukti dari penyidik Polres Aceh Tengah.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Seksi Intelijen Kejari Aceh Tengah Hasrul, melansir Antara, Minggu 10 Agustus 2025.

"Tersangka ditahan di Rumah Tahanan Kelas IIB Takengon selama 20 hari ke depan," katanya.

Ketujuh tersangka adalah S (64), selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan MAW (59) selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

DKA (53) selaku konsultan pengawas, HP (38), selaku pelaksana pekerjaan, S (65) selaku pemenang lelang pekerjaan, serta A dan MF alias FB, masing-masing selaku pelaksana pekerjaan.

Perkara korupsi tersebut yakni proyek pembangunan lanjutan pasar bertingkat Bale Atu, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.

Proyek dikelola Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kabupaten Aceh Tengah tahun anggaran 2018 dengan nilai kontrak pekerjaan Rp1,69 miliar. Dalam pelaksanaan, pembangunan pasar tersebut tidak sesuai spesifikasi yang tertuang dalam kontrak.

"Berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Aceh, kata Hasrul, kerugian negara yang ditimbulkannya dalam pembangunan pasar tersebut mencapai Rp 526,3 juta," ujarnya.

Selanjutnya, jaksa penuntut umum segera menyusun dakwaan serta melimpahkan perkara ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Banda Aceh guna proses persidangan.

Load More