SuaraSumut.id - Fenomena alam langka berupa gerhana bulan total diperkirakan akan menghiasi langit Indonesia pada September 2025.
Peristiwa ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, termasuk Aceh. Hal ini dikatakan oleh Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Dr Alfirdaus Putra.
"Fenomena ini tidak hanya terlihat di Aceh, tetapi juga dapat disaksikan di seluruh Indonesia serta beberapa wilayah di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia," katanya melansir Antara, Minggu 31 Agustus 2025.
Gerhana bulan total yang melintasi langit Aceh kali ini menjadi yang terlama sejak 2022. Saat terjadi gerhana, bulan akan berwarna kemerahan, sehingga di kalangan astronom lebih populer dengan nama blood moon.
Gerhana bulan total merupakan peristiwa alam yang terjadi saat bulan melewati bayangan inti (umbra) bumi secara penuh atau bumi dalam posisi di tengah antara posisi matahari dan bulan.
"Selama fenomena ini berlangsung, bulan tampak meredup bahkan berubah warna menjadi merah tembaga, sehingga disebut blood moon,” ujarnya.
Gerhana tersebut diperkirakan terjadi pada 7 September 2025 sekitar pukul 22.28 WIB, diawali dengan gerhana bulan penumbra. Kemudian, terjadi gerhana bulan sebagian pada pukul 23.27 WIB.
Saat gerhana bulan mulai terjadi, bulan purnama yang sebelumnya berwarna putih terang akan sedikit berwarna kemerahan di bagian atas kiri bulan, dimulai sekitar pukul 23.27 WIB. Fenomena ini ditandai sebagai awal terjadinya gerhana bulan sebagian.
Selanjutnya, pada 8 September 2025 pukul 00.30 WIB, bulan akan sepenuhnya berwarna merah, dan ini yang disebut sebagai gerhana bulan total.
"Gerhana bulan total ini akan berlangsung selama 1 jam 22 menit hingga berakhir pada pukul 01.52 WIB," ucapnya.
Setelah itu, cahaya kemerahan pada bulan akan berangsur menghilang hingga kembali purnama sempurna dengan warna putih terang pada pukul 02.56 WIB, dan ini sebagai tanda berakhirnya gerhana bulan sebagian.
"Lalu, gerhana bulan masih terjadi dalam bentuk gerhana bulan penumbra sampai pukul 03.55 WIB," kata Alfirdaus.
Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari menambahkan, gerhana bulan ini jangan dikaitkan dengan kematian, musibah atau hal-hal buruk lainnya, karena ini hanya fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah SWT.
Dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk turut mensyiarkan ibadah shalat sunnah khusuf (gerhana bulan), walaupun gerhana terjadi di tengah malam yang dilanjutkan dengan sedikit khutbah gerhana pada saat gerhana.
Ia menyebutkan, tim Observatorium Pengamatan Astronomi Tgk Chiek Kuta Karang bakal memusatkan pengamatan gerhana ini di halaman Kanwil Kemenag Aceh dengan menggunakan lima unit teleskop astronomi, serta melaksanakan ibadah salat khusuf di Musala Al-Ikhlas setempat.
Berita Terkait
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Koalisi Sipil Kecam Represi TNI di Aceh: Dalih Bendera Bulan Sabit Dinilai Buka Luka Lama Konflik
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Sikapi Pengibaran Bendera GAM di Aceh, Legislator DPR: Tekankan Pendekatan Sosial dan Kemanusiaan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Bencana Alam Sumut: 209 Orang Luka-Luka, 60 Masih Hilang!
-
224 Desa di Aceh Belum Teraliri Listrik, Ini Kata Menteri Bahlil
-
Konektivitas Aceh Mulai Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Krueng Tingkeum Akhirnya Dibuka Lagi, Denyut Nadi Ekonomi Bireuen Aceh Berangsur Pulih
-
Tentara Bubarkan Aksi Massa Bawa Bendera GAM di Lhokseumawe, Ini Kata Kapuspen TNI