Suhardiman
Rabu, 01 Oktober 2025 | 11:18 WIB
Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga. [Ist]
Baca 10 detik
  • Ihwan Ritonga membela Gubernur Bobby Nasution soal pengecekan kendaraan berpelat luar daerah.
  • Ia menegaskan tujuan Bobby adalah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Sumatera Utara.
  • Ihwan meminta masyarakat tidak membuat kegaduhan antara warga Sumut dan Aceh.

SuaraSumut.id - Wakil Ketua DPRD Sumut Ihwan Ritonga membela Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution soal
pengecekan kendaraan berpelat luar daerah yang viral di media sosial.

Dirinya meminta kepada masyarakat agar tidak 'menggoreng' masalah kendaraan pelat kendaraan tersebut. Ihwan bilang, tujuan Bobby bagus, yaitu untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kan PAD nya biar bisa masuk ke Provinsi Sumatera Utara," kata Ihwan dalam keterangannya, Rabu 1 Oktober 2025.

Ihwan meminta kepada masyarakat jangan membuat kegaduhan antara warga Sumatera Utara dan warga Aceh.

"Jangan seolah-olah itu yang menjadi membuat kisruh antara masyarakat. Pastinyakan, ada penafsiran yang salah sama orang-orang di situ. Padahal yang disampaikan sesungguhnya Pak Gubernur itu adalah menyarankan," ujara Ihwan.

Sebagai Gubernur Sumut, kata Ihwan, Bobby mempunyai tanggung jawab untuk pembangunan yang ada di Sumatera Utara ini.

"Tentunya kan pak Gubernur punya tanggung jawab terhadap pembangunan Sumatera Utara. Yang kita lihat kan video yang viral itu kan bukan di jalan lintas, dan bukan di razia ya. Jadi 'dibangun' orang seolah-olah itu razia. Dan juga bukan di jalan lintas atau di jalan umum yang biasa dilalui orang, padahal itu memang saya lihat kan daerahnya daerah perkebunan," jelas Ihwan.

Menurut Ihwan, ada banyak truk-truk yang melintasi jalan di Sumatera Utara ini yang melebihi tonase nya.

"Kalau mereka membawa barang melebihi tonasenya kan dapat merusak jalan. Nah itu yang disampaikan oleh Pak Gubernur," ucap Ihwan.

Untuk itu, Ihwan berharap kepada warga Aceh dan warga Sumatera Utara untuk tidak saling menjelaskan satu dengan lainnya.

"Kita adalah keluarga, bersaudara. Yang selama ini hubungan bagus. Kita juga banyak keluarga di Aceh, dan kita juga di dalam keluarga itu malah ada yang menikah yang kawin dengan orang Aceh. Gitu kita saudara semua. Jadi itu harus kita luruskan," katanya.

Load More