Suhardiman
Rabu, 05 November 2025 | 16:08 WIB
Ilustrasi anak flu. (Pexels)
Baca 10 detik
  • Cuaca ekstrem membuat anak-anak lebih rentan terserang influenza.
  • Dokter Mesty Ariotedjo mengimbau orang tua memastikan anak cukup tidur untuk menjaga daya tahan tubuh.
  • Ia juga menyarankan enam langkah pencegahan flu, termasuk cuci hidung, vaksin, makan bergizi, vitamin D, dan PHBS.

SuaraSumut.id - Belakangan ini, cuaca di Indonesia sedang tidak bersahabat. Pagi panas terik, siang tiba-tiba hujan deras, malamnya angin dingin berembus. Kondisi seperti ini bukan hanya bikin tubuh mudah lelah, tapi juga membuat anak-anak lebih rentan terserang influenza (flu).

Dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH meminta orang tua memastikan anak memiliki waktu tidur yang cukup agar anak terhindar dari influenza.

"Banyak orang tua itu kurang menyadari pentingnya tidur anak yang cukup. Karena sebenarnya ini akan memengaruhi tidak hanya kesehatan dan pertumbuhan, tapi juga kecerdasan mereka," katanya, melansir Antara, Rabu 5 November 2025.

Waktu tidur yang cukup membantu menyiapkan tubuh anak di tengah cuaca yang tidak menentu. Anak berusia di bawah tujuh tahun sebaiknya memenuhi durasi tidur 10 jam, yang terdiri dari tidur siang dan tidur malam.

Mencukupi waktu tidur merupakan salah satu dari enam kiat menjaga kesehatan yang dibagikan oleh Mesty. Hal kedua adalah melakukan cuci hidung menggunakan cairan NaCl untuk mengeluarkan partikel virus.

"Banyak orang tua yang bilang enggak tega dok, kasihan anaknya enggak nyaman. Tapi, sebenarnya manfaat dari cuci hidung ini besar banget," ujar Mesty.

Selain mengeluarkan partikel virus, mengingat kota-kota besar di Indonesia memiliki tingkat polusi yang tinggi, mencuci hidung juga berfungsi untuk mengeluarkan partikel polusi dari saluran pernapasan yang kerap menjadi iritan yang memperparah gejala radang saat anak terpapar influenza.

Ketiga, apabila memungkinkan orang tua juga dianjurkan untuk mengikuti pemberian vaksinasi influenza kepada anak sejak dini dengan anjuran bahwa pemberiannya dilakukan sejak anak menginjak usia enam bulan.

Pemberian vaksin influenza pada anak juga telah didukung oleh asosiasi dokter seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Keempat, pola makan bergizi seimbang juga perlu terus diterapkan dalam keseharian anak di tengah cuaca ekstrem. Orang tua harus benar-benar memastikan pemberian makronutrisi (protein, karbohidrat, lemak) dan mikronutrisi (vitamin dan mineral) tercukupi.

Mesty meminta orang tua sebisa mungkin memberikan makanan utuh seperti sayur, buah dan protein hewani.

"Hindari makanan kemasan apalagi yang gulanya tinggi karena itu dapat meningkatkan peradangan di saluran nafas, barrier-nya jadi rusak dan akhirnya virus lebih gampang masuk," kata dia.

Kelima, daya tahan tubuh juga dapat didukung dengan pemberian vitamin D. Anak berusia 0-1 tahun disarankan mendapat dosis vitamin D 400 IU dan anak di atas 1 tahun 600 IU.

Keenam, menerapkan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu mulai dari mencuci tangan ketika saat tiba di rumah setelah berkegiatan di luar rumah, menerapkan etika batuk dengan menutup mulut dan hidung, serta menghindari kontak dengan orang yang sakit juga harus terus diedukasi kepada anak agar potensi paparan influenza bisa ditekan di tengah cuaca ekstrem.

Load More