- Operasi Zebra 2025 berlangsung pada 17–30 November 2025 dengan fokus penindakan pelanggaran lalu lintas.
- Operasi ini ditujukan untuk menciptakan kondisi lalu lintas yang aman menjelang libur Nataru.
- Pengendara perlu memperbaiki kebiasaan berkendara yang berisiko menimbulkan pelanggaran dan kecelakaan.
SuaraSumut.id - Operasi Zebra 2025 digelar secara serentak pada 17 hingga 30 November 2025 dengan fokus menindak pelanggaran lalu lintas.
Operasi Zebra ini bertujuan guna menciptakan kondisi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, perubahan perilaku berkendara menjadi sangat penting, terutama menghadapi operasi penegakan yang bersifat preventif maupun represif.
Berikut tujuh kebiasaan pengendara yang perlu diperbaiki berdasarkan pola pelanggaran yang umum terjadi:
1. Mengabaikan Penggunaan Helm Standar
Salah satu pelanggaran yang paling sering ditemukan adalah penggunaan helm yang tidak sesuai standar atau tidak menggunakannya sama sekali.
Banyak pengendara beralasan hanya menempuh jarak dekat atau tidak ingin merasa repot. Padahal helm berstandar SNI dirancang untuk mengurangi dampak benturan pada kecelakaan.
Penggunaan helm bukan sekadar kewajiban hukum, tetapi langkah logis untuk melindungi diri. Pengendara perlu menjadikan helm sebagai bagian dari kebiasaan harian, bukan sebagai aksesori tambahan.
2. Berkendara Sambil Menggunakan Ponsel
Ponsel menjadi sumber gangguan di jalan. Mengirim pesan, melihat notifikasi, atau membuka aplikasi navigasi tanpa holder khusus dapat mengurangi konsentrasi dan memperpanjang waktu respons terhadap situasi di jalan.
Kebiasaan ini perlu diubah dengan membiasakan diri menggunakan perangkat pendukung seperti phone holder atau mengaktifkan fitur navigasi sebelum kendaraan berjalan. Jika urusan ponsel mendesak, sebaiknya menepi dan berhenti sejenak demi keselamatan.
3. Melanggar Marka Jalan dan Rambu Lalu Lintas
Kebiasaan melanggar marka jalan, menerobos lampu merah, hingga mengambil jalur lawan arah sering dianggap sepele. Padahal perilaku tersebut merupakan penyebab utama kecelakaan fatal.
Pengendara perlu memahami bahwa rambu dan marka dibuat berdasarkan riset keselamatan. Kepatuhan pada rambu bukan hanya soal menghindari sanksi, melainkan membangun lingkungan berkendara yang tertib dan dapat diprediksi.
4. Tidak Membawa Kelengkapan Surat Kendaraan
Berita Terkait
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Nyalip Tak Hati-hati, Calya Disopiri Mahasiswa Myanmar Seruduk Minitrans di Duren Tiga
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Detik-Detik Pengendara Motor Tewas Tertabrak Bus Minitrans di Pakubuwono Jaksel
-
VP Sekretaris SKK Migas Tewas, Sepeda Melaju 30-40 Km/Jam Sebelum Hantam Bus TransJakarta
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kayu Besar Hancurkan Asrama, Dukungan Kementerian PU Pulihkan Senyum di Darul Mukhlisin
-
Bertaruh Rindu di Tengah Lumpur, Perjuangan Petugas yang Tak Pulang Demi Akses Warga Aceh Tamiang
-
Telkomsel dan Kementerian Komdigi Perkuat Bantuan Kemanusiaan untuk Masyarakat Aceh
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih