- BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir (rob) yang diprakirakan terjadi pada tanggal 1 hingga 9 Desember 2025.
- Puncak tertinggi pasang air laut diprediksi mencapai 2,7 meter, terjadi antara pukul 23.00 hingga 04.00 WIB.
- Dampak utama potensi rob meliputi gangguan transportasi pelabuhan dan terhambatnya aktivitas bongkar muat di wilayah pesisir.
SuaraSumut.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir pesisir (rob) yang diprakirakan terjadi pada 1-9 Desember 2025.
Peringatan ini disampaikan seiring meningkatnya aktivitas pasang air laut dan berbagai fenomena alam yang berpotensi memicu terjadinya rob di wilayah pesisir.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Sugiyano, menjelaskan bahwa potensi banjir pesisir ini perlu diwaspadai terutama oleh masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di daerah pesisir Kota Medan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir pesisir yang dapat terjadi pada 1–9 Desember 2025, khususnya di wilayah Medan Belawan, Medan Labuhan, dan Medan Marelan," kata Sugiyano dalam keterangan dikutip, Minggu 30 November 2025.
Menurutnya, berdasarkan hasil pengamatan pasang surut, tinggi pasang diprediksi mencapai di atas 2,3 meter, dengan puncak tertinggi hingga 2,7 meter.
Fenomena ini diperkirakan berlangsung pada pukul 23.00 hingga 04.00 WIB setiap harinya selama periode tersebut. Ketinggian pasang tersebut diukur dari titik surut terendah atau Lowest Astronomical Tides.
Sugiyano menegaskan bahwa rob berpotensi mengganggu berbagai aktivitas masyarakat.
“Dampaknya bisa berupa terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan wilayah pesisir, aktivitas harian warga, hingga proses bongkar muat di pelabuhan," ujarnya.
BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk tetap waspada, menyiapkan langkah antisipasi, serta selalu memperhatikan informasi terbaru terkait cuaca maritim.
"Kami minta masyarakat untuk terus memantau update informasi dari BMKG, terutama terkait kondisi pasang surut dan cuaca maritim, agar dapat meminimalkan risiko dan dampaknya," ucap Sugiyano.
BMKG Belawan menegaskan bahwa peringatan dini ini dikeluarkan sebagai langkah mitigasi dan kewaspadaan agar masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi banjir pesisir.
Berita Terkait
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Akibat Siklon Tropis Grant
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
BMKG Prediksi Iklim 2026 Akan Normal di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Suhu 2529C
-
Mengenal JakTirta, 'Senjata Baru' Pemprov DKI Senilai Rp2,62 Triliun untuk Melawan Banjir
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Kementerian PU Kerja Siang-Malam Bersihkan Jalan dan Akses Warga di Aceh Tamiang Pascabencana
-
Jalan Nasional di Aceh Tamiang Akhirnya Berfungsi Lagi, Kementerian PU Optimis Kondisi Segera Pulih
-
Kementerian PU Buka Kembali Jembatan Krueng Tamiang, Mobilitas Warga Mulai Pulih
-
Bencana Alam Sumut: 209 Orang Luka-Luka, 60 Masih Hilang!
-
Jalan Nasional Medan-Aceh Tamiang Kembali Dibuka, Warga Bersyukur: Alhamdulillah!