Suhardiman
Senin, 01 Desember 2025 | 14:45 WIB
Ilustrasi LPG 3 kg. [Dok Pertamina]
Baca 10 detik
  • Stok LPG di berbagai wilayah Aceh dinyatakan aman untuk satu hingga dua hari ke depan, masyarakat diminta tenang.
  • Distribusi terhambat akibat jembatan putus di Bireuen; Pertamina berupaya menggunakan jalur distribusi laut.
  • Hiswana Migas Aceh mengimbau masyarakat membeli secukupnya sesuai kebutuhan dan menghindari penimbunan LPG.

SuaraSumut.id - Stok LPG (Liquefied Petroleum Gas) di sejumlah wilayah Aceh dipastikan aman satu hingga dua hari ke depan. Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan.

"LPG sementara sampai satu–dua hari ini aman," kata Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin, melansir Antara, Senin 1 Desember 2025.

Wilayah dengan stok LPG dipastikan aman mulai dari Pidie Jaya, Pidie, Banda Aceh, hingga daerah barat selatan Aceh.

Sebelumnya, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan pada Kamis, 27 November 2025 malam, sebanyak 447.517 MT telah tersebar di berbagai titik penyalur di Aceh.

Kondisi ini karena depot LPG berada di Kota Lhokseumawe. Namun, kini tidak dapat didistribusikan lagi karena akses jembatan di wilayah Kuta Blang, Kabupaten Bireuen yang putus belum bisa dilalui.

Sedangkan untuk wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya dipastikan aman karena memang depotnya berada di sana.

"Karena terkendala putusnya jalan daerah Pidie Jaya dan Bireuen. Sekarang kita lagi berusaha menggunakan jalur laut," katanya.

Untuk pembelian gas LPG 3 kg bersubsidi dilakukan sesuai data penerima yang tersedia, sedangkan LPG non subsidi memang tidak ada pembatasan.

Meski demikian, Hiswana meminta kepada masyarakat untuk membeli secukupnya sesuai kebutuhan, jangan kemudian dibeli berlebihan dan ditimbun di rumah.

"Namun, harus diperhatikan dan dijaga stok masing-masing di rumah, jangan sampai berlebihan. Saling berbagi, jangan ada penimbunan di masyarakat. Serta jangan ada spekulasi, harga tetap stabil," katanya.

Load More