Bernadette Sariyem
Selasa, 09 Desember 2025 | 10:58 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi. [Ist]
Baca 10 detik
  • Seorang mahasiswi di Aceh Tamiang diduga diperkosa sopir truk saat meminta tumpangan saat banjir melanda kawasan tersebut.
  • Kabar ini viral melalui video amuk massa terhadap terduga pelaku yang terjadi di tengah situasi darurat bencana.
  • Kementerian PPPA masih berhati-hati karena kendala listrik padam dan banjir menghambat verifikasi mendalam di lapangan.

SuaraSumut.id - Ketika kepanikan dan penderitaan akibat bencana banjir Sumatera yang turut melanda Kabupaten Aceh Tamiang, sebuah kabar memilukan menyeruak dan menggemparkan jagat maya.

Seorang mahasiswi asal Kota Langsa diduga menjadi korban tindak pidana pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang sopir truk.

Ironisnya, peristiwa keji ini terjadi saat korban sedang berjuang menyelamatkan diri dan menumpang kendaraan tersebut untuk melintasi genangan banjir.

Kabar ini bermula dari beredarnya video amatir di berbagai platform media sosial, yang memperlihatkan amuk massa terhadap seorang pria yang diduga sebagai pelaku.

Dalam rekaman yang viral tersebut, dilihat Suara.com, Selasa (9/12/2025), terlihat warga dengan penuh emosi mengepung sebuah truk, memaksa sopir turun, dan melayangkan pukulan bertubi-tubi.

Narasi yang berkembang di masyarakat menyebutkan, sopir tersebut tega memanfaatkan situasi darurat bencana untuk melampiaskan nafsu bejatnya kepada penumpang perempuan yang sedang membutuhkan pertolongan.

Suara perekam dalam video tersebut terdengar jelas melontarkan kalimat-kalimat bernada tinggi dan penuh kemarahan kepada terduga pelaku.

Respons Kementerian PPPA dan Kendala di Lapangan

Menanggapi kasus yang menyita perhatian publik ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, akhirnya buka suara.

Baca Juga: Pertamina Salurkan Air Bersih Siap Minum bagi Warga Aceh Tamiang

Arifah mengakui, pihaknya telah mendengar kabar tersebut, namun hingga saat ini kementerian masih berhati-hati dan terus berupaya melakukan konfirmasi mendalam.

"Benar, kami baru sebatas dapat informasinya dari media sosial. Akan kami cek," kata Arifah.

Kementerian PPPA menegaskan, situasi di lapangan sangat dinamis dan penuh kendala.

Meskipun beredar kabar pihak kepolisian setempat telah bergerak cepat mengamankan sopir truk yang menjadi terduga pelaku untuk menghindari amuk massa yang lebih parah, Menteri Arifah menyatakan belum bisa memberikan stempel konfirmasi resmi terkait detail kejadian.

Sejumlah data krusial seperti lokasi pasti atau Tempat Kejadian Perkara (TKP), identitas lengkap korban, hingga kronologi detail bagaimana peristiwa tersebut bermula, masih dalam proses pendalaman.

Pihak kementerian tidak ingin gegabah mengambil kesimpulan sebelum ada laporan otentik dari penegak hukum maupun tim di lapangan.

Load More