Suhardiman
Selasa, 23 Desember 2025 | 15:17 WIB
Hashim Djojohadikusumo. (Suara.com/Ria Rizki)
Baca 10 detik
  • Hashim Djojohadikusumo membantah tuduhan kepemilikan lahan sawit oleh Presiden Prabowo di Aceh, Sumut, dan Sumbar pada 22 Desember 2025.
  • Ia menduga penyebar fitnah tersebut adalah koruptor yang merugi akibat penegakan hukum lingkungan oleh pemerintah sekarang.
  • Pemerintah berencana menindaklanjuti aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan penutupan permanen operasional PT Toba Pulp Lestari.

SuaraSumut.id - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan Presiden Prabowo Subianto tidak memiliki lahan kelapa sawit di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Hashim bahkan bilang aktor yang menyebar fitnah Prabowo memiliki lahan sawit adalah koruptor yang merusak lingkungan.

Hal ini dikatakan Hashim dalam acara Perayaan Natal Gereja-Gereja Sumatera Utara di DKI Jakarta, di Gedung Gereja Mulia Raja, Senin 22 Desember 2025.

"Prabowo tidak punya lahan sawit satu hektare pun di bumi Indonesia," katanya Hashim melansir Antara.

Hashim menyebut ada koruptor yang memiliki 3,7 juta hektare lahan sawit ilegal yang tersebar di kawasan hutan lindung hingga taman nasional. Ia menduga terdapat 200 perusahaan yang mempunyai konsesi ilegal di kawasan itu.

"Antara lain, ada 200 lebih perusahaan yang pemiliknya adalah orang-orang yang jahat dan kami menduga mereka-mereka ini yang menyebar fitnah ini," ujarnya

Hashim menilai hoaks itu disebarluaskan karena pemerintah saat ini berani dan tegas untuk menegakkan hukum terkait kelestarian lingkungan dan alam Indonesia.

"Mereka sangat dirugikan oleh pemerintah sekarang ini, kalau pemerintah sekarang ini menegakkan hukum," cetusnya.

Hashim memaparkan bahwa hoaks tersebut diproduksi para pemengaruh atau influencer yang telah dibayar untuk menjatuhkan martabat Presiden dengan tuduhan mempunyai lahan kelapa sawit di daerah terdampak bencana alam.

"Kita sudah lihat dan indikasi mereka yang membayar. Mereka yang membayar influencer-influencer atau bot-bot yang ada di sosial media sehingga sekarang ada fitnah bahwa Prabowo yang punya lahan sawit," jelasnya.

Hashim mengatakan bahwa pemerintah akan menyerap aspirasi masyarakat terkait perlindungan kawasan hutan. Salah satunya dengan menutup secara penuh operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL) di Sumatera Utara.

"Saya yakin pemerintah nanti akan betul-betul perhatikan yang tadi aspirasi masyarakat Sumatera Utara akan hal pabrik Toba Pulp Lestari yang saya dengar sudah ditutup. Sudah ditutup sementara, mudah-mudahan semoga akan ditutup selama-lamanya. Jadi ini tentu saya akan sampaikan aspirasi masyarakat Sumatera Utara kepada Presiden," kata Hashim.

Load More