Pilu! Diadopsi dari Nias, Gadis ABG Ditemukan Terkapar di Pinggir Jalan

Gadis remaja tersebut ditemukan dengan kondisi luka di sekujur tubuhnya.

Suhardiman
Jum'at, 11 September 2020 | 14:50 WIB
Pilu! Diadopsi dari Nias, Gadis ABG Ditemukan Terkapar di Pinggir Jalan
Yanti (Tengah) saat diselamatkan oleh warga setempat. (Foto:Suara Indonesia)

Menurut Ruben, Yanti sebelumnya benar dinasehati oleh keluarga atas kesalahan yang dilakukannya. Namun hal tersebut terjadi pada 17 Agustus 2020. Oleh sebab itu, kata Ruben, tidak benar jika Yanti pergi dari rumah karena dianiaya dan dimarahi oleh keluarga.

"Dimarahi karena ada kesalahan dia, biasalah kalau remaja kan harus dibimbing. Tapi itu terjadi pada 17 Agustus lalu, bukan di hari yang sama saat dia keluar meninggalkan rumah," ungkapnya.

Setelah sepakat jika Yanti tetap tinggal dirumah warga bernama Hera untuk menenangkan diri, Hendra pun pulang. Akan tetapi keesokan harinya, Hendra mendapat kabar jika Yanti dilarikan ke rumah sakit dan dirawat intensif.

Ia dan pihak keluarga mendatangi rumah sakit yang dikabarkan tempat adiknya dirawat. Sesampainya di sana, pihak rumah sakit justru mengatakan tidak pernah merawat pasien atas nama tersebut.

Baca Juga:Bantah Putranya Aniaya Deanni, Ini Kronologi Versi Chintami Atmanegara

"Jadi pihak keluarga juga heran, kenapa ibu Hera tidak memberi kabar jika Yanti dirawat, padahal nomor kontak Hendra sudah ditinggalkan untuk mengabari jika ada hal hal penting. Saat kita mendatangi rumah sakit, justru tidak ada Yanti dirawat," katanya.

Warga yang memberi tumpangan pada Yanti tak kunjung mengangkat telepon Hendra. Sementara pemberitaan banyak mengabarkan hal yang belum tentu benar.

Pihak keluarga juga mendatangi Polsek Medan Labuhan karena ada informasi jika ada warga yang melaporkan atas kasus penganiayaan yang dialami oleh Yanti.

"Saat itu kami bertemu dengan Kanit Reskrim. Dari informasi pihak kepolisian diketahui jika benar ada laporan yang masuk. Pihak Polsek Medan Labuhan menerima klarifikasi dari keluarga dan menyatakan akan bekerja secara proporsional," kata Ruben.

Tidak sampai disitu, keluarga menelusuri informasi yang ada di media terkait keberadaan Yanti. Pihak keluarga selanjutnya mendatangi Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak untuk mencari Yanti.

Baca Juga:Detik-detik Senpi Prajurit TNI Meletus di Bandara Kualanamu

Kedatangan mereka kesana selain memastikan Yanti berada di Rumah Aman di bawah binaan dinas terkait. Selain itu,  untuk mengklarifikasi informasi yang menyebut Yanti korban kekerasan dan penganiyaan pihak keluarga.

"Kami kira benar sesuai informasi jika adik kami Yanti ini berada di sana, tapi kenyataannya tidak ada. Sebab dari informasi yang diperoleh keluarga, jika Yanti berada di Rumah Aman dibawah naungan dinas terkait," ucapnya.

Atas persoalan pemberitaan tersebut, Ruben Panggabean mengaku sangat keberatan dan kecewa. Sebab informasi yang beredar terkesan menyudutkan pihak keluarga.

Ia mengatakan, apa yang diinformasikan jauh dari kebenaran. Pihak keluarga yang menelusuri informasi tersebut untuk mencari Yanti, tidak mendapatkan hasil apa-apa.

"Pihak keluarga sangat terganggu dan dirugikan dengan informasi di media yang tidak mengedepankan check and balance sesuai kode etik jurnalistik. Harapan pihak keluarga, mereka mendapat keadilan atas pemberitaan tersebut," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini