Habis Ikut Raker, Anggota DPRD Sumut dari PDIP Meninggal Dunia

"...Sebelumnya, dia sudah koma setelah operasi pembuluh darah yang terjadi saat raker DPRD Sumut."

Agung Sandy Lesmana
Senin, 21 September 2020 | 15:29 WIB
Habis Ikut Raker, Anggota DPRD Sumut dari PDIP Meninggal Dunia
Foto anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Budieli Laia saat masih hidup. (istimewa).

SuaraSumut.id - Kabar duka sedang merundung DPRD di Sumatra Utara. Anggota dewan bernama Budieli Laia dikabarkan meninggal seusai mengikuti rapat kerja (raker), Senin (21/9/2020) pagi.

Raker itu dalam rangka penyampaian hasil evaluasi kinerja tahun 2020 dan penetapan program kerja tahun 2021 di Kecamatan Balige yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Toba, Rabu (16/09/2020) lalu.

Informasi diterima Suaraindonesia.co.id--media jaringan Suara.com, Budieli Laia meninggal di salah satu rumah sakit terbesar di Kota Medan, yaitu Rumah Sakit Umum (RSU) Royal Prima Hospital yang berada di Jalan Ayahanda, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDI Perjuangan Sumut, Aswan Jaya ketika dikonfirmasi suaraindonesia.co.id, membenarkan rekannya Budieli Laia meninggal dunia di RSU Royal Prima Hospital.

Dia mengatakan, rekannya Budieli Laia meninggal setelah mengikuti rapat kerja (raker) di Kecamatan Balige, ibu Kota Kabupaten Toba.

"Benar dia meninggal. Sebelumnya, dia sudah koma setelah operasi pembuluh darah yang terjadi saat raker DPRD Sumut," kata Aswan Jaya melalui WhatsApp.

Sementara Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting saat ditemui suaraimdonesia.co.id di ruangan kerjanya,membenarkan ada anggotanya yang meninggal dunia.

Baskami menjelaskan riwayat perjalanan Budieli Laia, bermula saat mengikuti raker DPRD Sumatera Utara di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba. Kata Baskami, Budieli Laia sempat ditangani di rumah sakit di Kabupaten Toba.

Baskami Ginting juga memastikan Budieli Laia meninggal bukan karena COVID-19.

Menurut Baskami, Budieli Laia meninggal diduga karena hipertensi.

"Benar dia meninggal pagi ini. Kami pun turut berduka cita. Dia meninggal bukan karena COVID tapi karena dia darah tinggi. Sebelumnya dia ikut raker, namun di sana tiba-tiba naik tensinya. Dia juga sudah dibawa di Rumah Sakit Balige, lalu dirujuk ke RSU Royal Prima Hospital. Dan tadi pagi diterima info, dia sudah meninggal," kata Baskami Ginting.

Kemudian untuk pemakaman Baskami Ginting mengaku belum mengetahui dimana almarhum akan dimakamkan.

"Belum tau dimana dimakamkan, apakah di Nias atau di Medan. Yang jelas kami turut berduka cita," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini