Sebanyak 39,9 Persen Warga Sumbar Percaya Pandemi Corona Konspirasi Global

Selain ada yang percaya pandemi Covid-19 adalah konspirasi, sebanyak 89,1 persen masyarakat setuju Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi mereka semakin memburuk.

Chandra Iswinarno
Senin, 05 Oktober 2020 | 16:38 WIB
Sebanyak 39,9 Persen Warga Sumbar Percaya Pandemi Corona Konspirasi Global
Ilustrasi pandemi Covid-19 di dunia. [Suara.com/Eko Faizin]

Indeks kepatuhan dalam indikator ini berada pada angka 2,05 yang berarti masyarakat Sumbar masuk kategori cukup patuh dengan imbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak.

2. Memakai Masker

Indeks kepatuhan untuk memakai masker masyarakat Sumbar ketika berada berada di luar rumah adalah 2,53 poin. Ini berarti masyarakat Sumbar masuk dalam kategori patuh dengan indikator pelaksanaan protokol kesehatan ini.

Paling tidak ini terlihat sebanyak 60,3 persen masyarakat sering menggunakan masker ketika berada di luar rumah.

Baca Juga:MCCC Makassar: Covid-19 Bukan Konspirasi, Ayo Pakai Masker

3. Menjaga Jarak

Sementara indeks kepatuhan untuk indikator menjaga jarak ketika beraktivitas di luar rumah adalah sebesar 2,41 poin. Ini berarti masyarakat Sumbar masuk kategori patuh dengan protokol kesehatan ini. Walaupun jumlah yang memperhatikan pentingnya menjaga jarak ini baru sebanyak 52,2 persen.

4. Mencuci Tangan

Sedangkan indeks kepatuhan masyarakat Sumbar untuk indikator selalu mencuci tangan atau selalu menggunakan hand sanitizer berada di angka 2,59 poin atau berkategori patuh untuk pelaksanaan protokol kesehatan ini.

Memang jumlah mereka yang mengikuti protokol kesehatan selalu mencuci tangan ini baru mencapai angka 66,3 persen.

Baca Juga:Tegas, Doni Monardo: Covid-19 Bukan Rekayasa, Bukan Konspirasi

Untuk diketahui, riset tersebut digelar pada periode 10 September 2020 hingga 15 September 2020 dalam bentuk survei yang dilakukan di 19 Kabupaten/Kota.

Ada 1.220 responden sebagai sampel yang diwawancara secara bertingkat (multistage random sampling) di seluruh kabupaten/kota yang ada.

Sampel diacak secara proporsional dengan memperhatikan jumlah penduduk dan karakteristik penduduk yang ada di kabupaten/kota. Adapun margin of error dari sampel yang diambil tersebut adalah sebesar 2,9 persen.

Untuk menjaga kualitas survei ini, maka quality control juga dilakukan dengan cara menelepon ulang responden untuk mengonfirmasi jawaban mereka sebelumnya.

Quality control survei ini dilakukan terhadap 60 persen dari total sampel yang diwawancarai oleh enumerator sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini