Bocah Korban Penganiayaan Paman-Bibi Alami Trauma, Dirawat di Rumah Sakit

Meski demikian, bocah itu masih mengalami trauma. Dirinya menangis ketika bertemu orang yang tak dikenal.

Suhardiman
Senin, 26 Oktober 2020 | 17:37 WIB
Bocah Korban Penganiayaan Paman-Bibi Alami Trauma, Dirawat di Rumah Sakit
Ilustrasi anak korban kekerasan. (Shutterstock)

SuaraSumut.id - Kondisi bocah 4 tahun yang dianiaya paman dan bibi di Deli Serdang, Sumut mulai membaik.

Meski demikian, bocah itu masih mengalami trauma. Dirinya menangis ketika bertemu orang yang tak dikenal.

"Kalau trauma, jelas trauma. Bertemu orang yang tak dikenal nangis. Ditangani oleh dokter psikolog, maupun yang menangani visumnya," kata Kanit Reskrim Polsek Sunggal, AKP Budiman Simanjuntak dilansir dari KabarMedan.com - jaringan Suara.com, Senin (26/10/2020).

Ia mengatakan, saat ini bocah tersebut dirawat di rumah sakit. Korban mendapatkan perawatan secara medis dan psikologis.

Baca Juga:Viral Pria Aniaya Bocah di Tempat Biliar, Polisi Sebut Bolanya Kena Sikut

"Kondisi si anak sudah mulai membaik, namun masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan," ujarnya.

Polisi telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan korban, serta masih menunggu keluarga yang mau merawatnya.  Tak hanya itu, polisi juga sudah menelusuri keluarga korban.

"Sudah ada keluarga yang datang mengaku keluarga, tapi belum bisa mereka buktikan keluarga dari mana," jelasnya.

Ia mengatakan, pihaknya telah menetapkan S (27) dan JS (24) sebagai tersangka dan sudah ditahan di Polsek Sunggal.

"Sudah dilakukan penahanan," pungkasnya.

Baca Juga:Ayah Ibu Dipenjara, Bocah Malah Dianiaya Paman Gegara Sering Ngompol

Diberitakan, peristiwa dugaan penganiayaan ini diketahui dari kepala dusun setempat, pada Kamis (22/10/2020) malam.

Polisi yang mendapat laporan turun ke lokasi dan mengevakuasi bocah itu ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan.

Kepala Dusun 8, Isak Azhari mengatakan, pasangan suami istri S (27) dan JS (24) dikenal ramah. Mereka suka bersosialisasi dengan warga. Ia mengatakan, keduanya sudah sekitar dua tahun tinggal di wilayahnya.

"Selama ini bergaul sama kami ya biasa saja," katanya.

Ia menjelaskan, korban selama ini sangat jarang keluar rumah. Kebanyakan waktunya dihabiskan di dalam rumah.

"Anak itu di rumah aja, selama ini dikurung di dalam. Jarang sekali main dengan anak sekitar. Karena kakak itu (JS) tidak memperbolehkannya keluar. (korban) dihina dibilang bau lah. Juga bilang sama warga situ, jangan dikawani," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini