Harimau Sumatera Tertangkap di Tapsel Dilepasliarkan ke Kawasan TNGL

Sebelumnya, harimau yang diberi nama "Sri Nabilla" ini ditangkap dari Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Suhardiman
Selasa, 03 November 2020 | 14:54 WIB
Harimau Sumatera Tertangkap di Tapsel Dilepasliarkan ke Kawasan TNGL
Proses pelepasliaran harimau sumatera ke Kawasan Kappi-TNGL [Dok: BBKSDA Sumut]

SuaraSumut.id - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) betina dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

Sebelumnya, harimau yang diberi nama "Sri Nabilla" ini ditangkap dari Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 24 Agustus 2020.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara, Hotmauli Sianturi mengatakan, kawasan itu merupakan habitat dari Harimau Sumatera.

"Lokasi ini cocok untuk lepas liar mengingat di lokasi ini ditemukan kaisan harimau artinya Kappi-TNGL tepatnya di Cempege adalah habitat harimau sumatera," kata Hotmauli Sianturi, Selasa (3/11/2020).

Baca Juga:Jual Barang Curian ke Polisi, 3 Pelaku Tak Berkutik saat Diciduk

"Sebelum dilakukan dilepasliarkan, di lokasi ini sudah dilakukan pembersihan jerat oleh BBTNGL agar harimau yang dilepas tidak terjerat," kata Hotmauli, Selasa (3/11/2020).

Hotmauli menjelaskan, harimau itu dibawa melalui jalur darat dari Sanctuary Harimau Barumun Nagari hingga ke Blangkejeren - Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

"Sri Nabilla diangkut menggunakan helikopter. Sekira pukul 08.00 WIB pelepasliaran harimau dilakukan," jelasnya.

Diketahui, konflik harimau terjadi pada bulan Mei 2020 di Desa Tapus Sipagimbal, Kecamatan Aek Bilah, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Pada tanggal 4 Agustus 2020, harimau sumatera ini muncul memangsa seekor anjing dan ular serta ternak warga. Pada 15 Agustus 2020 harimau kembali memangsa ternak warga seekor kambing di dekat permukiman warga.

Baca Juga:20.390 Kali Petir Terjadi di Sumut Dalam Sepekan Terakhir

Tim BBKSDA Sumut bersama dengan petugas Koramil setempat dan masyarakat turun ke lokasi memasang perangkap (kandang jebak).

"Kondisi 'Sri Nabilla' saat itu secara umum sehat namun mengalami malnutrisi sehingga tubuhnya terlihat agak kurus akibat tidak mendapatkan pakan yang cukup. Harimau juga mengalami dehidrasi dan anemia sehingga kondisinya terlihat lemah waktu itu," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini