Untuk Hindari Diabetes, Berapa Kadar Gula Darah Normal?

Penting untuk mengetahui batas normal kadar gula darah dan indeks glikemik dalam tubuh untuk mencegah diabetes.

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni
Rabu, 11 November 2020 | 11:45 WIB
Untuk Hindari Diabetes, Berapa Kadar Gula Darah Normal?

SuaraSumut.id - Diabetes adalah penyakit yang disebabkan gula darah tinggi dan bisa mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan. Oleh karena itu, bagi mereka yang berisiko, penting untuk mengetahui batas normal kadar gula darah dan indeks glikemik dalam tubuh untuk mencegah diabetes.

Gula darah atau glukosa merupakan sumber energi yang penting dan memberikan nutrisi ke organ tubuh, otot, dan sistem saraf Anda.

Tubuh mendapatkan glukosa ini dari makanan yang dikonsumsi, penyerapan dan penyimpanan yanng melibatkan usus kecil, hati dan pankreas.

Gula darah normal pada setiap orang bervariasi, tapi kisaran gula darah normal saat puasa atau 6 hingga 8 jam setelah makan adalah antara 70 dan 100 miligram per desiliter.

Baca Juga:Belajar dari Gatot Brajamusti, Begini Pemulihan Stroke pada Pasien Diabetes

Ilustrasi makan (Pixabay/Michael Wave)
Ilustrasi makan (Pixabay/Michael Wave)

Bagi kebanyakan orang dilansir dari Live Science, kadar glukosa dalam darah meningkat setelah makan. Kisaran gula darah normal setelah makan antara 135 hingga 140 miligram per desiliter.

Variasi kadar gula darah ini, baik sebelum dan sesudah makan adalah normal dan mencerminkan cara glukosa diserap serta disimpan dalam tubuh.

Setelah Anda makan, tubuh akan memecah karbohidrat dalam makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, termasuk glukosa yang diserap oleh usus kecil.

Saat usus kecil menyerap glukosa, pankreas melepaskan insulin yang menstimulasi jaringan tubuh dan memetabolisme tubuh. Glukosa yang disimpan atau glikogen ini digunakan untuk menjaga kadar gula yang sehat di antara waktu makan.

Saat kadar glukosa turun di antara wkatu makan, tubuh akan mengeluarkan gula yang sangat dibutuhkan dari penyimpanan. Proses ini dimulai oleh pankreas, yang melepaskan hormon glukagon yang mendorong konversi gula dan disimpan di hati kembali.

Baca Juga:Benarkah Virus Corona Perburuk Tinnitus? Begini Kata Peneliti Inggris!

Ketika tubuh tidak cukup glukosa yang disimpan untuk mempertahankan kadar gula darah normal, tubuh akan memproduksi glukosa sendiri dari sumber non-karbohidrat.

Proses inilah yang dikenal sebagai glukoneogenesis,. Meski begitu, terlalu banyak atau terlalu rendah glukosa dalam darah bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.

Kadar glukosa yang banyak dalam waktu lama (hiperglikemia) dapat menyebabkan kerusakan saraf, menurunkan resistensi terhadap infeksi serta penyakit jantung dan ginjal.

Di sisi lain, kekurangan glukosa dalam darah dalam waktu lama (hipoglikemia) dapat mempengaruhi fungsi otak, kelelahan, pingsan, mudah tersinggung, kejang dan kehilangan kesadaran.

Jika Anda memiliki diabetes, maka Anda harus mengetahui indeks glikemik dalam makanan sebagai acuan untuk mengendalikan kadar gula darah yang tinggi.

Menurut jurnal Nutrients dilansir dari Hellosehat, indeks glikemik (IG) adalah angka berskala 1-100 yang menunjukkan seberapa cepat makanan berkarbohidrat diproses menjadi glukosa dalam tubuh.

Jika makin tinggi nilai IG suatu makanan, maka semakin cepat pula karbohidrat dalam makanan tersebut diproses menjadi glukosa. Artinya, kadar gula darah Anda akan semakin cepat pula melonjaknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini