SuaraSumut.id - Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi kembali melontarkan kegeramannya soal progres penanganan covid-19 di Indonesia.
Ia membandingkannya dengan kondisi di Taiwan yang dinilainya berbanding terbalik dengan Indonesia.
Kendati dua negara ini sama-sama belum memiliki vaksin, tapi menurut dokter Tirta ada sebuah perbedaan besar yang dialami.
"Taiwan, belum ada vaksin, edukasi persuasif, 200 hari terkontrol. Udah bisa bikin beginian," tulis dokter Tirta sembari mengunggah acara konser musik dari @alesso di Instagram-nya, Senin (16/11/2020).
Baca Juga:Sentil Satgas Covid-19, dr Tirta: Rakyat Berhak Ajukan Mosi Tidak Percaya
"Sementara di Indonesia, ajur mubur (hancur lebur -red) bosku," sambungnya.
Ia pun menuliskan deretan penanganan Covid-19 di Indonesia yang menurutnya masih belum maksimal.
Dokter Tirta lantas membuka peluang adanya mosi tidak percaya kepada Satgas Covid-19 karena kinerja mereka yang dinilai tidak memuaskan.
"To the point aje, rakyat berhak loh mengajukan mosi enggak percaya atas kinerja @satgascovid-19.id, bisa kan? Boleh lah, kan demokrasi, kalian dipercaya presiden buat urus covid enggak main-main loh. Amanahnya dan bagi sebagian rakyat, gagal sih tugas kalian itu," ungkapnya.
"Cuma ya nanti jangan dikit-dikit dilaporkan ya, buktikan kalau kalian enggak gagal. 2020 bisa enggak?" tanya Tirta.
Baca Juga:Ngaku Tak Bisa Cegah Kerumunan di Rumah Rizieq, Satgas Covid-19 Dikritik
Ia juga menyoroti penanganan gelombang pertama pandemi virus corona yang menurutnya masih belum tuntas.
"Mentok salahin rakyat, salahin rakyat," tukas Tirta.
Kebobrokan penanganan itu juga ia lihat dari banyaknya nakes yang wafat, industri pariwisata yang hancur, hingga kerumunan yang tidak bisa dicegah.
"Isinya imbauan-imbauan melulu, UMKM hancur, demo di mana-mana," ujarnya.