SuaraSumut.id - Banjir merendam ribuan rumah di Kota Medan, Binjai dan Deli Serdang. Selain itu, banjir juga menelan korban jiwa.
Gubernur Sumut langsung meninjau lokasi perumahan yang terdampak banjir di Tanjung Selamat, Jumat (4/12/2020).
Di lokasi Edy melihat bagaimana perubahan alur sungai yang direkayasa untuk kepentingan pembangunan rumah.
"Pertama, Sungai Belawan ada rekayasa sungai yang tidak profesional. Sungai Belawan ini sifatnya seperti huruf C. Tetapi saya lihat ada sungai yang dimatikan. Kita akan fungsikan kembali," kata Edy.
Baca Juga:Ribuan Permukiman Warga di 5 Kecamatan di Binjai Terendam Banjir
Sungai yang ada saat ini, kata Edy, adalah sungai buatan yang akan dilakukan normalisasi.
"Sejumlah titik juga dinilai bisa menjadi tempat rekayasa sungai agar aliran air lancar guna mencegah banjir. Akan dikoordinasikan lebih lanjut kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan," ujarnya.
Selain itu, beberapa daerah dalam dua pekan terakhir pun terdampak, seperti Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Humbang Hasundutan dan Binjai.
Untuk itu, petugas diminta untuk mewaspadai dan siaga hingga menyiapkan alat berat di sejumlah tempat yang rawan longsor seperti di Sibolangit.
Diberitakan, hujan yang turun pada Kamis (3/12/2020) menyebabkan banjir di Medan, Binjai, dan Deli Serdang.
Baca Juga:Banjir di Tanjung Selamat, 5 Tewas-190 Orang Mengungsi
Banjir di Medan dilaporkan merendam 2.773 unit, 1.983 KK dan 5.965 jiwa yang tersebar di 7 kecamatan dan 13 kelurahan. Di Deli Serdang dilaporkan banjir merendam 500 rumah di Desa Tanjung Selamat.
Banjir juga merendam 400 rumah di Desa Sejarahbaru, Kecamatan Delitua dengan ketinggian air mencapai 4-6 meter. Sedangkan di Kota Binjai, katanya, sebanyak 3.374 KK di 5 Kecamatan 16 Kelurahan yang terdampak banjir.