6 Anggota FPI Tewas Ditembak, Kapolda Sumut Harap Medan Tetap Kondusif

Ia menjelaskan, Polri menjamin suasana kondusifitas di Kota Medan.

Chandra Iswinarno
Selasa, 08 Desember 2020 | 13:56 WIB
6 Anggota FPI Tewas Ditembak, Kapolda Sumut Harap Medan Tetap Kondusif
Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin. [Foto:Istimewa]

SuaraSumut.id - Peristiwa penembakan yang menewaskan enam anggota FPI diharapkan tidak berdampak ke Kota Medan.

Hal tersebut dikatakan Kapolda Sumut, Irjen Martuani Soermin, Selasa (8/12/2020).

"Kita berharap situasi yang di Jakarta tidak berdampak ke Medan. Kami mengimbau kepada masyarakat percayalah dan patuh kepada hukum dan taat kepada aturan mudah-mudahan tidak berdampak," kata Martuani.

Ia menjelaskan, Polri menjamin suasana kondusifitas di Kota Medan. Pihaknya akan di-backup oleh TNI.

Baca Juga:Reaksi GP Ansor Setelah Enam Anggota FPI Ditembak Mati Polisi

Diketahui, Rombongan Rizieq Shihan diberondong peluru oleh kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari. Akibatnya, enam anggota FPI tewas tertembak.

Kepolisian mengklaim mengambil tindakan tegas terukur lantaran merasa diancam oleh para korban.

Sebab, dalam kronologi versi kepolisian, keenam anggota Laskar FPI itu disebut melakukan penyerangan terhadap petugas.

Sementara itu, Sekretaris Umum FPI, Munarman menjelaskan, rombongan tersebut berangkat pada Minggu (6/12/2020) malam sekira pukul 22.30 WIB keluar dari Sentul, Bogor usai mengikuti pengajian keluarga inti.

Rombongan Rizieq tersebut terdiri dari delapan mobil, di mana empat mobil berisi keluarga Rizieq dan empat mobil lainnya berisi laskar FPI.

Baca Juga:6 Laskar FPI Dikabarkan Dimakamkan di Ponpes Agrokultural Markaz Syariah

Mereka menyadari sejak keluar dari perumahan di Sentul ada mobil Avanza berwarna silver yang membuntuti rombongan.

Para penguntit tersebut baru beraksi sekitar pukul 12.30 WIB setelah rombongan tiba di Tol Jakarta-Cikampek, dekat gerbang Tol Karawang Timur.

Mobil penguntit yang berisi orang tak berseragam tersebut berusaha memotong rombongan dan menghentikan kendaraan. Para anggota laskar FPI langsung bereaksi berusaha melindungi Rizieq.

Dua mobil laskar FPI meneruskan perjalanan bersama rombongan keluarga Rizieq, sementara dua mobil laskar lainnya berusaha menghalangi mobil penguntit.

Satu mobil laskar langsung melarikan diri saat mendengar suara tembakan. Sementara satu mobil laskar lainnya tetap mengadang mobil penguntit.

Munarman menyebut keenam anggota laskar yang berada di dalam mobil tersebut diculik. Ia terkejut saat mengetahui ternyata enam orang tersebut telah tewas ditembak mati.

"Para penghadang berhasil melakukan penembakan dan satu mobil berisi enam orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas," ungkapnya.

Munarman membantah tuduhan polisi yang menyebut laskar FPI memiliki senjata api asli dan senjata tajam. Ia menegaskan laskar FPI tak pernah dipersenjatai apapun.

"Ini fitnah luar biasa pemutar balikan fakta dengan menyebutkan bahwa laskar yang lebih dahulu menyerang dan melakukan penembakan," tegas Munarman.

Munarman mengatakan, pihaknya tidak pernah punya akses untuk bisa mendapatkan senjata api.

Ia meminta barang bukti senpi yang sempat dipamerkan polisi untuk dicek keasliannya.

"Dan tidak mungkin membeli dari pasar gelap. Jadi bohong, bohong sama sekali. Apalagi di angota kartu FPI dan kartu anggota LPI disebutkan bahwa setiap anggota FPI dilarang membawa senjata tajam, senpi bahkan bahan peledak. Itu dilarang. Jadi upaya-upaya memfitnah, memutarbalikan fakta, hentikanlah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini