Jelang Natal, Pengusaha Bus di Medan Keluhkan Sepinya Penumpang

Bahkan hingga H-4 menjelang perayaan Natal, pemudik dari Pulau Jawa ke Sumatera Utara belum menunjukkan jumlah yang signifikan.

Chandra Iswinarno
Senin, 21 Desember 2020 | 13:14 WIB
Jelang Natal, Pengusaha Bus di Medan Keluhkan Sepinya Penumpang
Suasana di loket bus ALS sepi menjelang Natal 2020 [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Sejumlah pengusaha bus di Medan mengeluhkan sepinya penumpang menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2021.

Bahkan hingga H-4 menjelang perayaan Natal, pemudik dari Pulau Jawa ke Sumatera Utara belum menunjukkan jumlah yang signifikan.

"Hingga saat ini belum ada informasi dari Jakarta bahwa ada kenaikan jumlah penumpang yang signifikan datang ke Sumut," kata humas bus ALS, Alwi Matondang ditemui di kantornya, Senin (21/12/2020).

Alwi mengatakan, hingga hari ini pihaknya masih mengoperasikan bus reguler baik dari Medan ke Jakarta maupun sebaliknya.

Baca Juga:Gibran Buka Suara Isu Korupsi Bansos COVID-19 Rekomendasi Tas Bansos Sritex

Ia mengaku, sejak pandemi Covid-19 saat lebaran Idul Fitri 2020 hingga Natal dan Tahun Baru 2020, mobilisasi masyarakat belum juga terjadi.

"Biasanya sejak tanggal 17 sudah mulai ada kenaikan jumlah penumpang. Tapi di masa pandemi Covid-19 ini, baik lebaran maupun tahun baru, terjadi terjun bebas," ujarnya.

Menurut Alwi, penurunan jumlah penumpang mecapai 60 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019.

Biasanya, kata Alwi, menjelang Natal dan Tahun Baru akan terjadi dua gelombang lonjakan arus mudik yakni di tanggal 17-22 Desember. Lonjakan akan kembali terjadi setelah Natal yakni di tanggal 26-30 Desember.

Jumlah penumpang dari Jawa ke Sumatera khususnya Sumatera Utara akan berpengaruh akibat kebijakan terbaru yang mewajibkan setiap penumpang menyertakan hasil pemeriksaan rapid test antigen.

Baca Juga:Jelang Nataru, Kapasitas RS Rujukan Pasien Covid di Jakarta Sisa 15 Persen

"Tahun lalu kita bertambah 10 unit bus perhari atau meningkat 350 penumpang perhari. Tahun ini bus reguler pun masih banyak yang kosong," ungkapnya.

Sepinya arus mudik ke Sumatera Utara tidak hanya terjadi dari Pulau Jawa, hal yang sama juga dikeluhkan oleh pengusaha transportasi antar kota dalam provinsi.

Kepala perwakilan bus Sejahtera Medan, Martua Ambarita mengaku hingga H-4 Natal 2020 arus mudik dari Medan menuju kabupaten/kota di Sumut masih lesu.

Dia mengatakan, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19, pihaknya mengoperasikan setidaknya 25 unit bus perhari.

Namun, saat Nataru tahun 2020 ini, pihaknya hanya mengoperasikan 18 unit bus setiap harinya.

"Sangat terasa menurun, hampir 40 persen. Walaupun ada peningkatan jumlah penumpang sebesar 5 persen dari hari biasa," kata Maratua.

Menurut Maratua, puncak arus mudik Nataru 2020 sebelumnya di prediksi mulai terjadi pada tanggal 17 Desember. Namun demikian, hingga saat ini belum terjadi lonjakan signifikan pergerakan jumlah orang dari Kota Medan ke daerah-daerah asal.

Bahkan pihaknya telah menyiapkan armada tambahan untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik di akhir tahun 2020.

"Ini sudah tanggal 21 Desember, kalau biasanya ini sudah puncak mudik sampai tanggal 24. Tapi ini belum ada dan bus yang beroperasi masih normal bahkan banyak kosong," pungkasnya.

Kontributor : Muhlis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini