"Zila saat datang tak mau dekat dengan orang dan sering bersuara untuk memberi tanda untuk menjauh. Zola awalnya stres dan kelelahan, pemulihannya relatif cepat," katanya.
Supervisor Pusat Rehabilitasi dan Reintroduksi YEL-SOCP, Dokter Hewan Citra Kasih Nente mengatakan, orangutan tersebut berpotensi dilepasliarkan. Ia berharap, tidak melakukan kesalahan dalam merehabilitasinya, karena usia mereka masih sangat riskan.
"Sejauh ini kita lihat semua punya potensi untuk dilepasliarkan. Cuma masanya, ada yang bisa cepat ada yang lama direhabilitasi," ujarnya.
Sebelum dilepasliarkan, ada tahapan yang dilewati orangutan tersebut, seperti karantina dan rehabilitasi.
Baca Juga:Kapal Ditangkap di Batam Selundupkan Rokok dan Minuman Keras
"Yang sedang dijalani orangutan sekarang ini masih di dalam tahap karantina selama 3 bulan," katanya.
Selanjutkan akan dilaksanakan pemeriksaan kesehatan. Jika semuanya normal mereka masuk proses rehabilitasi secara psikis maupun kesehatan.
Rehabilitasi yang banyak ditangani adalah persoalan mental, seperti ketakutan, menjauh, manja. Hal-hal tersebut tidak dibutuhkan ketika mereka hidup di hutan nantinya.
"Karena tujuan akhirnya dilepasliarkan. Mereka bisa hidup secara merdeka dan mandiri, tidak perlu bantuan kita (manusia)," tukasnya.
Baca Juga:Untuk Sukseskan Food Estate, Mentan Bentuk Tim Pendampingan
- 1
- 2