SuaraSumut.id - Tim Densus 88 melakukan serangkaian penangkapan terhadap 8 orang terduga teroris di Sumatera Utara. Terduga teroris ditangkap di dua lokasi terpisah, yaitu Tanjung Balai dan Medan.
"Ada delapan diamankan terduga teroris di Tanjung Balai dan Medan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).
Ia mengatakan, Tim Densus 88 sudah mulai bergerak melakukan penangkapan hingga Jumat pagi.
"Ada 2 dari Tanjung Balai dan enam orang di Medan," kata Hadi.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Turun, Pertunjukan di Magelang Tetap Dibatasi
Tim Densus 88 saat ini sedang melakukan pendalaman terhadap 8 orang terduga teroris tersebut.
Terkait apakah akan langsung dibawa ke Jakarta, Hadi mengatakan itu kewenangan Densus 88 Mabes Polri.
"Kita tidak tahu apakah langsung dibawa ke Jakarta atau tidak. Ini nanti kewenangan teman-teman dari Densus 88 Antiteror," pungkasnya.
Kepala Lingkungan I, Kelurahan Pahang, Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai, Syafrizal membenarkan dua warganya diamankan polisi.
Kedua terduga yang diamankan, yaitu AS dan FR. Mereka diamankan petugas dari dua lokasi yang berbeda di Kelurahan Bunga Tanjung.
Baca Juga:Indonesia Diperlakukan Tak Adil, Menpora: Saya Minta BWF Direformasi
"Saya tahunya setelah dipanggil pihak kepolisian untuk melakukan penggeledahan rumah," kata Syafrizal.
Syafrizal mengatakan, petugas melakukan penggeledahan di rumah kedua terduga jaringan teroris itu. Beberapa barang bukti turut diamankan petugas.
Beberapa barang bukti yang diamankan yakni Samurai, selongsong peluru, dan beberapa buku tabungan.
"Empat buku tabungan dan bukti-bukti transferan rekening," ungkapnya.
Syafrizal mengaku mengenal dua warganya yang diamankan petugas itu. Keduanya pernah bekerja sebagai penarik becak. Namun belakangan diketahui telah bekerja sebagai tukang bekam.
Dia pun tidak menyangka kalau keduanya diamankan oleh Densus 88 Antiteror terkait terorisme. Sebab, dia sering bertegur sapa dengan kedua warganya itu.
"Saya beberapa kali ke rumah mereka untuk keperluan pendataan bantuan pemerintah. Saat itu memang dia sedang melakukan bekam," ujarnya.
Kontributor : Muhlis