SuaraSumut.id - Pertamina menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai 1 April 2021. Kenaikan tersebut mendapat respon dari kalangan masyarakat.
Penarik becak motor (betor) Amri menyayangkan keputusan untuk menaikkan harga BBM itu.
"Aku dengar naik mulai hari ini ya. Walau hanya pertalite naik Rp 200 cukup terasa bagi kami bang," katanya, dilansir digtara.com--jaringan suara.com, Kamis (1/4/2021).
Apalagi kenaikan itu disaat masa pancemo Covid-19 masih berlangsung. Ia mengaku, selama pandemi pendapatannya turun drastis karena sepinya penumpang.
Baca Juga:Cerita dari Rumah Zakiah Aini: Kapolsek Semangati Keluarga Itu
"Zaman COVID-19 ini, untuk cari sewa (penumpang) saja sulit bang. Sebelum Corona juga sudah sulit, tambah lagi Corona, makin naik pula minyak," katanya.
Ia berharap, pemerintah bisa mengkaji ulang kenaikan harga bahan bakar. Hal itu dapat mengurangi beban operasionalnya.
"Kalau bisa diturunkan dari harga sebelumnya. Rasanya makin tertekan saja, saat ini bisa dapat utk setoran saja sudah bagus,” bebernya.
Disisi lain, Ryan, seorang driver ojek online (ojol) mengaku tidak begitu mempermasalahkan kenaikan itu.
Namun, dirinya berharap pemerintah bisa mengkaji ulang kenaikan kenaikan harga BBM.
Baca Juga:Resmi! Marcell Siahaan Pindah Agama Lagi, Sempat Peluk Kristen dan Buddha
"Kalau saya pribadi nggak ada masalah bang. Tapi saya harapnya kalau bisa jangan naik lah, apalagi masa pandemi ini," jelasnya.
Diketahui, harga Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 7.850, Pertamax dari Rp 9.000 menjadi Rp 9.200.
Pertamax Turbo dari Rp 9.850 menjadi Rp 10.050, Pertamina Dex dari Rp 10.200 menjadi Rp 10.450.
Dexlite Rp 9.500 menjadi Rp 9.700 dan Solar Non PSO dari Rp 9.400 menjadi Rp 9.600.