Sambil Nangis, Pria Pembunuh Pacar Anak: Saya Minta Maaf

S mengaku, peristiwa tersebut terjadi spontanitas, tanpa ada perencanaan sebelumnya.

Suhardiman
Jum'at, 09 April 2021 | 11:20 WIB
Sambil Nangis, Pria Pembunuh Pacar Anak: Saya Minta Maaf
Pelaku Pembunuhan Pacar Anak Saat Diinterogasi. [Ist]

SuaraSumut.id - S (50), pelaku pembunuhan pacar anaknya di Langkat, Sumatera Utara, mengakui dan menyesali perbuatannya.

Sambil menangis, S meminta maaf kepada keluarga korban. Hal tersebut dikatakan S kepada wartawan, dilansir dari digtara.com--jaringan sura.com, Jumat (9/4/2021).

S mengaku, peristiwa tersebut terjadi spontanitas, tanpa ada perencanaan sebelumnya. Sebelum peristiwa terjadi, ia mendengar korban dan anaknya bertengkar. Terdengar pula jika putrinya hamil, namun korban tidak mau bertanggungjawab.

"Mereka sempat cek-cok. Saya yang mendengar langsung emosi,” katanya.

Baca Juga:Dapat jadwal Vaksinasi Covid-19 Saat Puasa, Bahayakah?

S kemudian datang dan langsung menganiaya pacar anaknya dengan pisau hingga tewas.

"Saya lalu mengambil pisau dan menikamkannya ke dia hingga terjatuh dan meninggal," ujarnya.

S mengungkap keluarganya yang miskin dan merasa tidak ada harga diri.

"Harga diri kami terasa terinjak karena korban tidak mau bertanggung jawab. Harga diri kami terinjak, makanya saya khilap dan nekat menikamnya," tukasnya.

Diberitakan, seorang pria di Langkat, Sumatera Utara, terlibat pertengkaran maut dengan pemuda yang diduga menghamili putrinya, Rabu (7/3/2021) malam.

Baca Juga:Resep Florentine Cookies, Camilan Sehat dari Biji-bijian

Akibatnya, pemuda bernama Rico Rampati tewas setelah ditikami oleh S (45) yang merupakan ayah pacar korban.

"Korban ribut dengan pacarnya di rumah pacarnya. Diduga hamil sehingga orangtua korban meminta pertanggungjawaban atas kehamilan anaknya itu," kata kata Kasubbag Humas Polres Langkat Aiptu Yasir Rahman, Kamis (8/4/2021).

Ia mengatakan, sesuai keterangan orangtua T (wanita yang diduga dihamili), bahwa korban tidak mau bertanggungjawab.

"S yang merupakan orangtua T emosi dan menganiaya korban menggunakan sebilah pisau. Akibatnya, korban meninggal dunia," kata Yasir.

Ia mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal bahwa ditemukan banyak luka ,diantaranya di leher, badan, tangan.

"Pihak keluarga meminta agar korban langsung dibawa kerumah duka dan bermohon agar anaknya tidak dilakukan autopsi terhadap anaknya (korban)," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini