SuaraSumut.id - Proses pencarian korban tanah longsor di sekitar proyek PLTA Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara terus berlanjut.
Tim Basarnas diturunkan untuk menambah kekuatan dalam proses evakuasi peristiwa nahas tersebut.
"Jumlah Tim Basarnas yang bergabung sekarang sudah ada 21 personel," kata Kabid Kedaruratan/Logistik BPBD Tapanuli Selatan, Hotmatua Rambe dikutip dari Antara, Sabtu (30/4/2021).
Mereka berasal dari Tim Basarnas Medan sebanyak 10 orang, Toba tujuh orang dan dari Sibolga empat orang.
Kehadiran Basarnas menambah kekuatan tim dari unsur TNI (25 orang), Polri (25 orang), BPBD (10 orang), kecamatan (10 orang) plus Pengawasan Perusahaan PT NSHE (North Sumatera Hydro Energy), pelaksana Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru yang berkapasitas 510 MW.
Seluruh tim yang bergabung akan kembali bekerja Sabtu pagi sekitar pukul 07.30 WIB ke TKP untuk mencari sisa korban tertimbun tanah longsor dan belum ditemukan.
"Hari pertama pencarian Jumat (29/4/2021) hingga dihentikan pencarian tim gabungan baru berhasil mengevakuasi tiga orang korban," katanya.
Sementara itu, Firman Taufick selaku Communication and External Affair Director PT NSHE dalam keterangannya diterima Antara menyampaikan bahwa dua karyawan Synohidro yang hilang akibat tergulung tanah longsor di Wek I Kecamatan Batang Toru bernama Long Quan (WNA) dan Dolan Sitompul (warga lokal) juga belum berhasil ditemukan.
"Kita berharap dan doakan semoga proses evakuasi tim gabungan pada hari kedua pencarian para korban dari balik reruntuhan bukit terjal yang longsor sekitar ketinggian dan lebar 50 meter yang menimbun korban dapat berjalan lancar," katanya.
Diduga sebanyak 12 warga dan pekerja PLTA Batang Toru tertimbun tanah longsor ini. Sementara baru tiga korban ditemukan tidak bernyawa dengan kondisi sebagian tubuh korban rusak. (Antara)