Cerita Mantan Narapidana di Medan, Rutin Bagikan Nasi Urap Gratis ke Warga

Dengan membagikan nasi gratis, Tunoq mengatakan ini merupakan cara dia untuk membayar perbuatannya di masa lalu.

Suhardiman
Senin, 03 Mei 2021 | 14:34 WIB
Cerita Mantan Narapidana di Medan, Rutin Bagikan Nasi Urap Gratis ke Warga
Ade Indra Wallad alias Tunoq (35) seorang penjual nasi urap di Jalan Sei Ular Baru, Kota Medan. [Suara.com/M Aribowo]

SuaraSumut.id - Masa lalu Ade Indra Wallad alias Tunoq (35) sangat kelam. Ia terjerumus dalam dunia hitam narkoba. Apa yang dilakukan Tunoq mengantarkannya ke penjara.

Usai menjalani hukuman, Tunoq bebas. Ia kemudian memutuskan membuka lembaran baru dengan berjualan nasi urap di Jalan Sei Ular Baru, Kota Medan.

Kini usaha kuliner yang dibukanya dapat terbilang sukses. Bahkan, setiap hari Jumat, Tunoq membagikan ratusan porsi nasi urap gratis ke masyarakat sekitar.

"Bagikan nasi urap gratis, kalau bulan Ramadan gini baginya kami sore jam 17.00 WIB untuk berbuka puasa. Tapi kalau gak bulan Ramadan baginya bagda salat Jumat," kata Tunoq, kepada SuaraSumut.id, Senin (3/5/2021).

Baca Juga:Tangcity Mall Bantah Langgar Prokes: Pengunjung Meningkat Tapi Terkontrol

Ia mengatakan, usaha jualan nasi urap itu telah dirintisnya sekitar tahun 2019. Ia mencari uang halal dengan berjualan nasi urap, ikan sambal, ikan bakar, ayam dan lainnya.

"Bagi-baginya sudah berlangsung 2 tahun lebih, paling sedikit 200 porsi. Nasi urap ada pakai ayam ada pakai telur," ungkap Tunoq.

Ia mengatakan, insipirasi pembagian nasi ke warga sekitar tidak lain hanya ingin menjadi berguna di masyarakat.

"Bagikan ke pengguna jalan, ke masjid sekitar juga kami antar. Kalau bulan Ramadan gini, dibagi menjelang berbuka," imbuhnya.

Cara Saya Membayar Masa Lalu yang Kelam

Baca Juga:Bikin Publik Curiga, Penjual Pempek Ini Simpan Benda Misterius di Celana

Ia tidak menampik masa lalunya yang pernah mendekam 5 tahun di sel tahanan atas kasus narkoba. Tanpa dukungan keluarga dan teman, tidak mudah bangkit keluar dari jeratan narkoba.

"Ya gitulah bang, namanya hidup punya lika-liku, mungkin ini titik balik saya dapat disini," kata Tunoq.

Dengan membagikan nasi gratis, Tunoq mengatakan ini merupakan cara dia untuk membayar perbuatannya di masa lalu.

"Kalau saya berpikiran bahwa ini bekal saya di akhirat, karena yang saya lakukan lalu-lalu sudah cukup kelam , inilah cara saya membayar yang lalu-lalu saya buat," katanya.

"Ingatlah harta kita bukan hanya hak kita disitu ada juga hak orang lain . Jadi, gak ada salahnya kita berbagi sedikit walaupun seribu rupiah," sambungnya.

Tunoq juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak sekali-kali menyentuh narkoba.

"Sulit keluar kalau sudah masuk lingkaran narkoba, kalau gak ditinggalkan, ya ujung-ujungnya kesana (penjara)," tukasnya.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini