SuaraSumut.id - Maha Vihara Maitreya di Komplek Cemara Asri, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, melakukan persiapan menjelang Hari Raya Waisak, pada Rabu (26/5/2021).
Persiapan yang dilakukan di vihara terbesar di Indonesia diantaranya membersihkan areal komplek vihara.
"Menjelang Hari Raya Waisak kita sudah pasti membersihkan rupang Budha Sakyamuni. Kita juga ada namanya donasi lilin untuk Waisak, sama bersih-bersih di sekitar Graha Sakyamuni," ujar salah seorang pengurus Maha Vihara Maitreya, Dicky Paskarianto, kepada SuaraSumut.id, Selasa (25/5/2021) sore.
Ia mengatakan, ada sejumlah kegiataan keagamaan yang ditiadakan pada Hari Raya Waisak yang digelar di tengah pandemi Covid-19 tahun ini.
Baca Juga:Krakatau Steel Cetak Laba Rp 326 Miliar Setelah Rugi Sejak 2012, Ini Kata Erick Thohir
"Banyak yang berbeda sebelum Covid-19, ada hias dekorasi besar-besaran, ada pemandian rupang Budha Sakyamuni, tapi untuk tahun ini kita gak ada," kata Dicky.
Sebelum Covid-19 melanda, kata Dicky, biasanya sangat ramai umat Buddha datang untuk sembahyang.
"Cuma karena pandemi Covid-19 kita tidak ada melakukan pemandian rupang Buddha Sakyamuni. Kita juga mengikuti saran dari pemerintah kita tetap menjaga protokol kesehatan," ungkapnya
Pihak Maha Vihara Maitreya mengimbau umat Buddha untuk sembahyang sendiri di rumah.
"Karena masih di masa Covid-19, kita mengimbau umat Buddha untuk sembahyang sendiri di rumah," imbau Dicky seraya berharap agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu.
Baca Juga:Bermain di Belanda, Yussa Nugraha Pulang Demi Bermain untuk Persis Solo
Untuk di Hari Waisak, masih Dicky menjelaskan ada beberapa rangkaian keagamaan digelar di Maha Vihara Maitreya diantara Puja Bakti Waisak dan prosesi lilin Waisak.
"Acaranya siang hari," tukasnya.
Pantauan di lokasi terlihat sejumlah umat Buddha melakukan bersih-bersih di areal vihara. Meski tidak ramai, sejumlah masyarakat juga terlihat berfoto ria di areal Vihara terbesar di Indonesia ini.
Pihak vihara sendiri memberlakukan protokol kesehatan secara ketat, mulai dari memasang wastafel cuci tangan, dan memeriksa suhu tubuh masyarakat yang hendak masuk ke vihara.
Kontributor : M. Aribowo