Personel Polsek Medan Timur bersama dengan Tim Inafis Polrestabes Medan lalu melakukan penyelidikan lebih lanjut. Jenazah korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, sedangkan warung korban dipasang garis polisi.
"Bornap (panggilan akrab korban) sudah dua puluh tahunan tinggal disini. Dia ngontrak, tinggal seorang diri, janda belum punya anak. Seharinya berjualan, tabung gas, minyak, rokok," kata Mama Naomi.
Ia menduga peristiwa tersebut terjadi di atas jam 12 malam.
"Pas hujan deras tadi malam mungkin, kami masuk rumah jam 12 malam, dia juga masuk jam segitu," katanya.
Baca Juga:Gegara Kasus Covid-19 Melonjak usai Lebaran, Pemkot Bekasi Tunda Tatap Muka 80 Sekolah
Menurut informasi yang ia terima, selain dibunuh korban juga kehilangan sejumlah harta benda dan perhiasannya.
"Habis-la barangnya, keretanya (sepedamotor) juga hilang, emas-emasnya, rokoknya juga hilang. Dia ditikam di lehernya," katanya.
"Korban ini juga sering kehilangan, tahun lalu pernah dibobol maling, dua minggu lalu juga sepedamotornya dicuri, modus beli pulsa pelakunya. Jadi dia baru beli lagi kereta, itulah kejadian lagi ini," tukasnya.
Kontributor : M. Aribowo
Baca Juga:Serba Ampuh dan Minim Biaya, Ini 5 Cara Redakan Stres Secara Mudah dan Sederhana