Ketakutan Lihat Angin Puting Beliung Merusak Rumahnya, Warga Sei Balai Sampai Peluk Batu

Angin puting beliung di Kecamatan Sei Balai, Batubara

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 24 Juli 2021 | 16:05 WIB
Ketakutan Lihat Angin Puting Beliung Merusak Rumahnya, Warga Sei Balai Sampai Peluk Batu
Rumah rusak di Sei Balai, Batubara, akibat angin puting beliung, Jumat (23/7/2021). [Suarasumut.id/Budi Warsito]

SuaraSumut.id - Angin puting beliung melanda dua dusun di Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Jumat (23/7/2021) sore.

Angin puting beliung di Kecamatan Sei Balai, Batubara, mengakibatkan puluhan pohon roboh menimpa hewan ternak warga dan merusak 16 rumah. 

Yanto, Kepala Dusun Salam Baru, Desa Perkebunan Sei Bejangkar  mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa angin puting beliung di Sei Balai

"Rumah yang rusak ada 16 rumah, hewan ternak ada tiga, dua lembu, satu kambing dan sepeda motor ada dua. Kebanyakan rumah rusak di bagian atap,"ungkap Yanto saat ditemui, Sabtu (24/7/2021).

Baca Juga:Kibarkan Bendera Putih, Pedagang Kuliner di Medan: Peraturan tak Memihak Kami

Bagian atap rumah yang rusak dikarenakan hembusan angin kencang. Tak hanya seng, kayu atap rumah warga juga lepas dari bangunan beton.

Sementara itu, ternak warga dan sepeda motor rusak dikarenakan tertimpa pohon sawit dan pohon durian. 

Ia mengungkapkan, bencana puting beliung baru terjadi kali ini di wilayahnya. Sebelumnya belum pernah terjadi peristiwa angin puting beliung di daerahnya. Peristiwa ini membuat heboh warga. 

"Bantuan sudah ada, tadi dari desa sudah berikan bantuan. Ada juga dari Kadin Batubara," paparnya. 

Sementara itu, Pini warga yang rumahnya rusak diterpa angin menceritakan kejadian angin puting beliung terjadi sangat cepat.

Baca Juga:Tim Saber Pungli Polda Sumut OTT Kades Besilam

Angin yang berhembus selama sekitar tiga menit meluluh lantakan pepohonan dan atap rumahnya. 

"Kejadiannya kurang lebih setengah tiga (sore). Mula-mula angin itu gak kencang, lama kelamaan deras. Terus ada gumpalam seperti awan, itu yang buat panik. Sampek gemetaran aku, mau minta tolong sama siapa pun gak tau, mau teriak gak ada yang dengar," jelasnya. 

Ia melihat pepohonan di sekitar rumahnya bergoyang. Tak lama kemudian atap rumahnya pun terangkat. Karena ketakutan ia pun memeluk batu. 

"Atap rumah bunyi-bunyi. Pas diliat udah terangkat semua, aku dah ketakutan terus kupeluk batulah," paparnya. 

Angin puting beliung tersebut pun membuat warga yang tengah berada di sawah dan kebunnya berhamburan.

Mereka panik karena pepohonan besar bergoyang dan dahannya patah. Saat ini, Pemerintah Desa setemoat telah mendata rumah warga yang rusak.

Kontributor : Budi warsito

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini