Heboh Pasien Diduga Dipasangi Infus Kadaluwarsa, Polisi Turun Tangan

Dalam video tampak seorang pasien anak-anak terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan tangan terpasang infus.

Suhardiman
Kamis, 29 Juli 2021 | 17:08 WIB
Heboh Pasien Diduga Dipasangi Infus Kadaluwarsa, Polisi Turun Tangan
Tangkapan layar pasien diduga dipasangi infus kadaluwarsa. [Ist]

SuaraSumut.id - Video pasien diduga dipasangi infus kadaluwarsa beredar dan viral di media sosial. Dalam video tampak seorang pasien anak-anak terbaring di tempat tidur rumah sakit dengan tangan terpasang infus.

Tampak juga seorang wanita disebut orangtua sang anak protes kepada suster yang tengah mengecek tabung infus diduga telah kadaluwarsa.

"Yang dikasih yang kadaluwarsa ke anak ku," kata wanita dalam video, dilihat SuaraSumut.id Kamis (29/7/2021).

Wanita itu juga menanyakan kepada suster siapa petugas jaga, sehingga tidak mengecek tabung infus dan memasangnya kepada si anak.

Baca Juga:Vanessa Angel Panik Telat Mens 1 Bulan: Baru Juga Kurus

Dalam video si perekam juga menyorot tabung infus yang dipasangkan kepada anaknya. Namun demikian, belum diketahui kapan video terebut direkam. Namun, tampak tanggal expired pada infus pada Mei 2021.

Pihak keluarga yang merasa dirugikan atas pelayanan salah satu rumah sakit disebut di Sumatera Utara itu melaporkannya ke pihak berwajib.

Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Parikesit mengatakan, saat ini laporan tersebut sedang ditindaklanjuti pihaknya.

"Iya ada laporan tersebut. Saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Setelah menerima laporan dari pihak keluarga, polisi juga sudah memanggil pihak rumah sakit untuk dimintai keterangan.

Baca Juga:Penuh Haru, Ini 6 Momen Lyra Virna Lepas Anak Masuk Pesantren

"Sudah dipanggil dan saat ini masih dalam pemeriksaan," katanya. 

Sementara itu, Kadis Kesehatan Labuhanbatu Selatan (Labusel), Faisal Harahap mengaku, pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut setelah video beredar luas di lini masa media sosial.

"Setelah sudah viral baru kami tahu," katanya.

Pihaknya akan meminta klarifikasi dari rumah sakit tersebut. Hal ini sangat penting untuk mendudukkan persoalan tersebut.

"Nanti akan kita lihat kesalahannya sejauh apa, kalau yang salah pegawainya, itu nanti wewenang dari direktur rumah sakit," ujarnya.

Namun demikian, ia enggan berspekulasi terkait kejadian itu. Namun dia mengatakan akan menuntaskan persoalan tersebut.

Pasalnya, selama ini proses pengawasan di rumah sakit milik Pemkab itu sudah sangat optimal. Alat maupun obat-obatan yang digunakan di rumah sakit itu diawasi secara ketat dan berkala.

"Obat-obatan, termasuk cairan infus yang sudah kedaluwarsa biasanya disimpan di tempat khusus dan tersendiri. Agar tak tercampur dengan yang lain," tukasnya.

Kontributor : Muhlis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini