SuaraSumut.id - Hamai tikus menyerang sawah petani di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara.
Akibat serangan hama tikus itu, para petani di Tapsel terancam gagal panen.
Para petani di Tapsel hanya bisa pasrah menghadapi serangan hama tikus ini.
"Kami hanya pasrah. Kalaupun dapat 20 atau 30 persen hasil panen sudah syukurlah itu," ujar Ellyyani, Ketua Kelompok Tani Wanita Cempaka Desa Sorimanaon, Kecamatan Angkola Muaratais yang menghubungi ANTARA, Kamis (26/8/2021) malam.
Baca Juga:Tikus Aneh Gagalkan Panen Petani Tapanuli Selatan, Kerap Serang Ladang Menjelang Panen
Serangan hama tikus di Tapsel sudah terjadi sejak dua pekan ke belakang.
Akibat serangan hama tikus, ratusan hektare tanaman padi petani rusak. Anehnya, tikus menyerang tanaman padi 10 - 45 hari setelah tanam.
"Upaya pembasmian tikus seolah tak mempan saking banyaknya yang diduga bermigrasi dari areal persawahan tetangga. Sementara warga sini bergantung hidup dari pertanian," ungkapnya.
Koordinator BPP Huta Holbung, Kecamatan Angkola Muaratais, Erwin, tidak menampik serangan hama tikus itu. Bahkan beberapa bulan ini juga ada serangan hama wereng coklat.
"Hama tikus ini siklus lima tahunan, dan sebelum musim tanam kita sudah ingatkan petani bahkan kita mengajak dan melakukan perburuan," katanya.
Baca Juga:Hasil Panen Petani Kopi di Lampung Meningkat 2 Ton Lebih Per Hektare
Dikatakan, Desa Purba Nauli, Desa Tatengger, Desa Sorimanaon, Desa Pangaribuan, Angkola Muaratais (satu hamparan) memiliki luas tanam sawah 441 hektare (ha).
- 1
- 2