PON Papua: Sumut Berharap Tambah Medali Emas dari Biliar dan Atletik

Ia juga menyampaikan keyakinan kali ini atletik bakal mampu berbuat.

Eko Faizin
Senin, 04 Oktober 2021 | 13:47 WIB
PON Papua: Sumut Berharap Tambah Medali Emas dari Biliar dan Atletik
Suasana pesta kembang api Pembukaan PON Papua di Jembatan Merah Teluk Youtefa, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (2/10/2021). Pesta kembang api di Jembatan Merah Teluk Youtefa menandai pembukaan PON Papua. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/pras.

SuaraSumut.id - PON Papua resmi dibuka Presiden Jokowi pada Sabtu (2/10/2021) kemarin. Sejumlah atlet dari berbagai provinsi pun sedang berjuang meraih prestasi.

Salah satunya dari kontingen Sumatera Utara (Sumut) yang berharap mendapat tambahan medali emas dari cabang olahraga atletik dan biliar dari Klaster Mimika.

"Di Klaster Mimika kita berharap mendapat tambahan medali emas dari atletik dan biliar. Khusus atletik sudah lama sekali tidak menyumbangkan emas bagi Sumut," Kata Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis dikutip dari Antara, Senin (4/10/2021).

Ia juga menyampaikan keyakinan kali ini atletik bakal mampu berbuat, mengingat sejumlah atlet Pelatnas akan turun membela Sumatera Utara.

"Saya yakin atletik bisa, terutama dari atlet kita yang berada di pelatnas seperti Pretty Sihite, Agustina Manik, Abdul Hafiz dan Welman Pasaribu," kata John Lubis.

"Tapi kita tidak tahu pasti di mana posisi mereka sekarang, Sebab sudah hampir dua tahun tidak ada kompetisi akibat pandemi virus corona. Hafiz terkadang lemparannya sangat bagus, bahkan melewati rekor nasional, tetapi kan kondisi di Timika beda mungkin," sambungnya.

Namun, John Lubis mengaku tidak berani membebankan secara pasti berapa medali emas yang bisa didulang tim atletik yang dimanajeri AKBP Parlautan Siregar.

Begitu pula dengan tim biliar pimpinan Achmad Fadil Nasution.

"Biliar kabarnya ditargetkan empat emas. Karena mereka komit, saya optimis mereka dapat memenuhinya, bahkan melampaui target," sebut John Lubis.

Menurutnya, PON Papua banyak sekali memberikan pelajaran dan pengalaman, karena hampir semua provinsi tidak ada melakukan try-out ataupun training camp.

"Kita bahkan tidak bisa memprediksi kondisi atlet kita karena kevakuman kompetisi. Tapi ada beberapa cabang yang pembinaannya bagus tetap bisa menghasilkan prestasi, contohnya wushu. Begitu juga dengan sepatu roda sebagai cabang olahraga baru penghasil medali (2 perak) bagi kita. Ini semuanya juga nanti akan kita poles lagi untuk PON 2024," ungkap dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini