SuaraSumut.id - Sekitar 1.937 km jalur kereta api dibangun dalam kurun waktu 15 tahun atau sejak DJKA dibentuk pada tahun 2006.
Pembangunan jalur kereta api meliputi pembangunan jalur baru, maupun peningkatan dan reaktivasi jalur-jalur lama.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengaku, sejumlah proyek prioritas pembangunan jalur KA yang dilakukan, yaitu pembangunan jalur ganda kereta api lintas Utara dan Selatan Jawa, Kereta Bandara di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Solo, Yogya dan Jakarta.
"Upaya lain yang dilakukan untuk peningkatan pelayanan perkeretaapian nasional pada kurun waktu 2006-2021 yaitu membangun maupun merevitalisasi dan merenovasi sejumlah stasiun kereta api dilakukan di berbagai daerah," katanya, melansir Antara, Kamis (25/11/2021).
Baca Juga:Pasien Covid-19 Dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran Tambah Tiga Orang
Selanjutnya, membangun kereta api perkotaan, baik KRL, LRT, dan MRT, sebagai upaya memperlancar mobilitas masyarakat dan mengurangi tingkat polusi udara dan mengadopsi teknologi perkeretaapian modern.
Memberikan subsidi baik dalam skema angkutan perintis maupun dalam bentuk Public Service Obligation (PSO).
"Ini dilakukan agar moda ini memiliki harga yang terjangkau sehingga dapat melayani masyarakat dari segala kalangan," katanya.
Kemudian meningkatkan aspek keselamatan perjalanan kereta api, yaitu dengan cara menghilangkan perlintasan sebidang dengan membangun underpass.
"Overpass dan upaya lainnya, meningkatkan sistem persinyalan dan pengawasan serta pengujian perkeretaapian," jelasnya.
Baca Juga:Aset BLBI di Kota Makassar Dihibahkan
Ia menjelaskan, hingga saat ini angkutan KA telah melayani hingga lebih dari 3,7 miliar penumpang serta lebih kurang 426 juta ton komoditas logistik yang diangkut.
- 1
- 2