SuaraSumut.id - Warga yang bermukim di lima desa di Kecamatan Sosopan, Padanglawas (Palas), Sumatera Utara (Sumut) dibikin resah. Pasalnya, harimau Sumatera kembali masuk ke perkampungan warga.
Untuk mengantisipasi adanya konflik antara manusia dengan harimau, BBKSDA Sumut turun tangan. Mereka mendatangi lokasi memasang kamera trap, kandang jebak, dan memberikan imbauan ke masyarakat sekitar.
"Iya betul memasang kandang jebak, kamera trap sudah kami pasang pada pertengahan November kemarin," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI, BBKSDA Sumut Darmawan dikonfirmasi SuaraSumut.id, Senin (29/11/2021)
Darmawan menjelaskan, penampakan harimau berkeliaran di sekitar perkampungan warga di Palas ini mulai terjadi pada awal November 2021.
Baca Juga:Kacamata Pintar Apple Disebutkan Meluncur Tahun Depan, Kekuatannya Setara Mac
"Awal November tim BKSDA kami turunkan, kami waktu itu melakukan pengusiran harimau dengan dentuman mercon dan bunyi-bunyian dan juga memasang kamera trap," imbuhnya
Namun, penampakan "Si Raja Rimba" itu terus terjadi sampai sekarang. Adapun lima desa tersebut diantaranya yakni Huta Bargot, Pagaran Bira Julu, Pagaran Bira Jae, dan Siundol Julu.
"Jejak-jejak (harimau) ditemukan di sekitar perkampungan dan perjumpaan langsung ada juga masyarakat melihat, katanya tinggi sebahu, dengan panjang sekitar dua meter," ucapnya.
Diduga Harimau Sakit Turun Gunung
Darmawan menjelaskan, pihaknya yang menurunkan tim mendapati hasil analisis kalau harimau yang sering nampak oleh warga sekitar diduga harimau sakit.
Baca Juga:Jordi Alba Cedera, Barcelona Bayar Mahal Kemenangan di Markas Villarreal
"Kami lihat disana, kami analisis, dari hasil analisis feses, disitu kami temukan feses harimau di sekitar perkampungan, diperkirakan dari hasil analisis itu harimau itu sakit, dari hasil kameranya trapnya juga tertangkap turun disitu harimau yang nampak kurus, gak kokoh berjalan agak sempoyongan," katanya.
Berdasarkan hal tersebut, masih Darmawan menjelaskan, pihaknya lalu memasang dua kandang jebak.
"Yang satu sudah terpasang kemarin di Desa Huta Bargot, pada Sabtu (27/11/2021) kemarin. Kemudian besok (Selasa, 28 November 2021), kami pasangkan di Desa Pagaran Bira Jae karena baru kami datangkan dari Medan," ujarnya.
BKSDA Sumut juga mengimbau ke masyarakat agar tetap berhati-hati beraktivitas.
"Imbauan terus kita sampaikan ke masyarakat tetap berhati-hati saat beraktivitas, terus kalau pagi aktivitas ke ladang dari jam 8 sampai jam 3 sore, baru balik lagi ke kampung, karena sore, malam, dinihari hingga pagi jam 8 harimau sedang aktif," ujar Darmawan.
"Yang jelas kami juga sampaikan ke masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri ataupun satwa," sambungnya.
Darmawan melanjutkan, harimau yang meresahkan masyarakat di perkampungan di Palas ini diduga berasal dari Hutan Konservasi Suaka Margasatwa Barumun.
"Sekitar lokasi itu kan berbatasan dengan hutan konservasi suaka margasatwa Barumun, jadi harimau tersebut bisa diprediksi dari kawasan tersebut," katanya.
Menurut Darmawan, binatang buas tersebut memasuki perkampungan warga yang berada di dekat hutan, karena dalam kondisi sakit.
"Tapi karena dia harimau sakit, pasti kalau harimau sakit dia turun ke bawah. karena dia tidak bisa lagi mencari makan di hutan, bersaing dengan harimau sehat dia gak mampu. Jadi dia turun mencari makan di sekitar perkampungan yang mudah," tandasnya.
Kontributor : M. Aribowo